News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wanita Penjahit di Semarang Tewas di Tangan Suami, Pelaku Dikenal Ahli Beribadah dan Sosok Pendiam

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Pelaku pembunuhan yang tak lain adalah suami korban, Andre, sempat mendatangi rumah tersebut setelah menghabisi istrinya di rumah kos Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1.

Pelaku telah Ditangkap 

Tidak membutuhkan waktu lama Polrestabes Semarang berhasil membekuk pelaku pembunuh Indah Safitri di rumah kos Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1,  RT 11 RW 1 Kelurahan Ngemplak Simongan Kecamatan Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022).

(Dokumentasi relawan) Polisi menangkap pelaku pembunuh Indah Safitri di rumah kos Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1, RT 11 RW 1 Kelurahan Ngemplak Simongan Kecamatan Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022)

Pelaku diketahui bernama Khanifah atau akrab disapa warga Andre yang juga merupakan suami korban.

Ia ditangkaptertangkap hanya beberapa jam setelah kejadian.

Pelaku diketahui warga meninggalkan rumah kos dalam keadaan belumuran darah.

Penangkapan pelaku dibenarkan oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.

Pelaku ditangkap sekitar pukul 15.00.

"Iya pelaku sudah tertangkap," ujarnya.

Namun ia tidak menjelaskan secara lengkap kronologi penangkapan pelaku.

Saat ini Polisi tengah melakukan rekonstruksi awal kasus pembunuhan tersebut.

" Saat ini sedang di Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk melakukan rekontruksi awal," tuturnya.

Buang Pisau 

Tetangga korban, Kenan, mengaku melihat suami korban dalam keadaan berlumuran darah dan membawa pisau.

Bahkan warga yang menanyakan diancam menggunakan pisau.

"Pelaku hanya diam saat keluar dari rumah kontrakan kemudian menaiki kendaraan terus pergi," ujarnya.

Menurutnya, pisau yang digunakan pelaku informasinya dibuang di lapangan bulu tangkis yang tak jauh dari lokasi.

"Saya tidak tahu lari  kemana tapi menurut informasi lari ke rumah orangtua korban ambil anaknya yang kecil," kata dia.

Dikatakannya, warga tidak mendengar kegaduhan saat terjadi pembunuhan.

Warga hanya mendengar suara jeritan dari tetangga kos korban.

"Jadi yang ngontrak teriak-teriak warga baru keluar. Warga mendengar sekitar pukul 12.30," ujar dia.

Baru Dua Minggu

Ketua RT 11 Martoyo menuturkan korban bersama suaminya baru dua Minggu tinggal di kosan tersebut. Saat tinggal di tempat tersebut korban telah lapor ke ketua RT.

"Kalau masalah keluarganya maaf saya tidak tahu," ujar dia.

Ia menuturkan, korban bersama suaminya akan diperkenalkan warga sekitar pada pertemuan pekan depan. 

"Korban bersama suaminya mau diperkenalkan warga besok Minggu depan," kata dia.

Pemilik rumah kos, Eny Ekowati mengatakan korban yang menyewa rumah kosnya merupakan mantan muridnya.

Korban telah berkeluarga dan memiliki dua anak.

"Korban bersama suaminya tinggal di kosan itu pada 1 Januari lalu," ujar dia.

Ia mengaku selama tinggal di rumah tidak mengetahui adanya permasalah rumah tangga menimpa korban.

Baca juga: Ibu Hamil 8 Bulan di Banjarmasin Tewas Tertimpa Beton, Berawal Mobil Box Tabrak Pembatas Parkir

Bahkan dia menyambangi saat korban pindah ke rumah kos miliknya.

"Rumah saya di RT 07 rumah kos saya RT 11 saya sibuk sekali.

Jadi tidak nyambangi. Setahu saya dia datang membayar kosan dan mau ditempati. Dia bawa apa saja saya juga tidak tahu," kata dia.

Endah mendapat kabar  adiknya  dibunuh, setelah saudaranya mendatangi rumah kosnya dan pulang ke rumah orang korban.

Sementara saat itu suaminya masih mengejar pelaku.

"Kondisinya seperti apa saat itu tidak ada yang tahu," imbuhnya.

Dikatakannya, sebelum kos, korban tinggal bersamanya dan orang tuanya.

Pelaku meminta kepada korban untuk kos dan pisah dari rumah orang tuanya.

"Pelaku minta  pisah dari orang tua korban  agar bisa mandiri dan baru dua minggu dikontrakan.

Selama tinggal bersama tidak pernah cek cok," kata dia.

Ia mengatakan pelaku memiliki nama asli Khanifah.

Pelaku sebelumnya bekerja di Kokrosono dan saat ini sudah tidak bekerja.

"Kerjanya di Kokrosono di batako. Tapi kadang berangkat kadang enggak. Tapi sekarang keliatannya sudah tidak bekerja tidak pernah berangkat," kata dia.

Orangtua Pingsan

Sementara itu orang tua korban Sakira, syok saat mengetahui anaknya dibunuh mantunya. Bahkan dirinya sempat pingsan setelah mendapat kabar itu.

"Saya syok mau ngomong ndak bisa. Jadi hanya bisa melihat saja," kata dia.

Sakira mengaku sedang mandi ketika  pelaku datang ke rumahnya dan membawa anak korban paling kecil. Dirinya mengetahui pelaku datang ke rumahnya saat diberitahu anak pertama korban.

"Tadi anak yang pertama bilang ke saya adik (anak korban) digowo ayah (dibawa ayah). Saya bilang wes ben paling diajak maem neng kono (biarkan paling diajak makan disana) di kosan. Wong ibumu lagi istirahat," jelasnya.

Dia kaget ketika cucu yang lain menyebut bahwa pelaku datang tangannya penuh darah dan membawa pisau.

Dirinya tidak tahu apakah pelaku habis berkelahi dengan orang lain atau dengan istrinya.

" Tapi cucu saya bilang kok anak pelaku dibawa. Saya suruh nyari," ujarnya.

Karena penasaran, ia mencari anak korban  rumah kos yang ditinggali pelaku. Dirinya terkejut ketika melihat rumah kos tersebut telah penuh warga.

"Saat tahu, saya tidak bisa apa-apa. Kondisi korban tertelungkup," ujarnya. (*)
 
 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Suami Pembunuh Istri di Simongan Semarang Ditangkap, Pelaku Sempat Dikejar Keluarga Korban

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini