TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan maut terjadi di persimpangan Muara Rapak, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1/2022) pagi.
Dalam insiden itu, sebuah truk tronton bermuatan kapur seberat 20 ton diduga mengalami rem blong, yang kemudian menabrak 6 mobil dan 14 sepeda motor di depannya.
Kecelakaan ini mengakibatkan 6 orang meninggal di tempat dan puluhan orang alami luka-luka.
Buntut dari peristiwa maut, terungkap fakta ternyata sudah sering terjadi kecelakaan di titik simpang Rapak tersebut.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut di Balikpapan: Total 36 Korban hingga Sopir Truk Mengaku Bangun Kesiangan
Polisi bahkan membenarkan jika laka pada simpang Rapakan bukan sekali dua kali terjadi.
"Iya betul (kejadian serupa pernah terjadi), beberapa waktu lalu (tepatnya) tahun lalu pernah kejadian hal yang sama," ucap Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Yusuf Sutejo, Jumat (21/1/2022) dilansir dari Tribunnews.com.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Balikpapan Rahmat Mas'ud angkat suara.
Rahmat mengatakan Pemkot mengetahui fakta tersebut, dan pihaknya tak tinggal diam saja.
Baca juga: Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut di Rapak Balikpapan: Suaranya Seperti Gempa Bumi
Dari rentetan laka di Simpang Rapak itu, pihaknya sudah mengusulkan pembangunan fly over ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
"Tidak ada pembiaran ataupun kejadian-kejadian ini kita biarkan, sebelum saya menjabat atau wali kota kami sebelumnya sangat peduli sekali pembuatan fly over yang ada di daerah Rapak."
"Dari hasil, izin- izinya udah, ini kan jalan negara, jalan yang dibiayai oleh Provinsi, dari semua administrasinya sudah kita serahkan ke provinsi," ucap Rahmat, dikutip[ dari tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (22/1/2022).
Kendati demikian, dalam prosesnya, pembangunan fly over belum juga direalisasikan.
Baca juga: Sesaat Sebelum Kecelakaan Maut di Balikpapan Terjadi, Polisi Sebut Saksi Tak Lihat Ada Kejanggalan
Untuk itu, ia meminta dukungan dari anggota DPRD untuk segera mendorong Pemprov Kalimantan Timur untuk segera merealisasikan pembangunan fly over.
Rahmat berharap pembangunan fly over masuk dalam anggaran tahun ini.
"Alhamdulilah tahun 2021 kemarin, masuk dalam anggaran perubahan. Diusulkan, namun di akhir pembahasan tersebut, anggaran dialihkan kegiatan-kegiatan lain."
"Ini lah harapan saya, atas nama pemerintah Kota Balikpapan, saya berharap para anggota DPR Kalimantan Timur Dapil Balikpapan bisa tentunya berkombinasi terus untuk bisa merealsasikannya ke bapak Gubernur."
Baca juga: NEWS HIGHLIGHT: Nasib Sopir Truk Kecelakaan Maut di Balikpapan: Kini Sudah Diamankan dan Tersangka
"Setidaknya diprioritaskan tahun ini dalam perubahan sehinga tahun depan segera realiasi pembangunan fly over," jelas dia.
Tak hanya di Simpang Rapak, menurut Rahmat, fly over di titik lain juga perlu dibangun karena melihat kondisi jalan Balikpapan banyak yang menanjak.
"Secara geografis, Balikpapan memang kulturnya daerah bukit."
"Jadi bukan hanya di kawasan Rapak saja. tetapi ada beberapa titik jalan agak berbukit sehingga juga rentan terhadap kecelakaan," tuturnya.
Deretan Kecelakaan Maut di Simpang Rapak: 13 Tragedi Terjadi dalam 13 Tahun Terakhir
Dikutip dari Tribun Kaltim, peristiwa kecelakaan maut di Simpang Muara Rapak memang kerap terjadi.
Sejak tahun 2009, sekitar 13 tragedi kecelakaan yang terjadi.
Artinya, dalam setiap tahun, kecelakaan lalu lintas terjadi setidaknya satu kali di lokasi tersebut.
Menurut sejarah, Simpang Muara Rapak atau yang kerap disebut tanjakan Rapak, memang menjadi momok bagi pengendara lalu lintas di Kota Balikpapan.
Di persimpangan ini terdapat bundaran yang disebut titik nol kilometer Balikpapan yang menghubungkan Jl Soekarno Hatta, Jl Ahmad Yani, dan Jl Letjen Suprapto, dan Jl Klamono Gn Pipa.
Baca juga: Sesaat Sebelum Kecelakaan Maut di Balikpapan Terjadi, Polisi Sebut Saksi Tak Lihat Ada Kejanggalan
Ada lima traffic light yang terpasang di persimpangan jalan tersebut.
Traffic light di ujung Jl Soekarno Hatta inilah yang paling rawan kecelakaan lalu lintas.
Sebab, dua sisi jalan tersebut berupa tanjakan dan turunan.
Kepolisian maupun dokumentasi pemberitaan mencatat, setidaknya sudah 13 kali terjadi kecelakaan di lokasi tersebut.
Itu terjadi dalam rentang waktu tahun 2009 hingga 2022.
Rata-rata lakalantas tersebut disebabkan kendaraan bertonase besar lepas kendali dan menghantam pengendara lain yang berhenti di traffic light.
Berikut tragedi lakalantas di simpang Muara Rapak dari masa ke masa:
31 Maret 2009
Truk lepas kendali dan menyeruduk empat mobil dan lima motor yang sedang berhenti di lampu merah.
Dalam kejadian tersebut tiga orang tewas, tujuh luka berat, dan empat luka ringan.
Tragedi ini menjadi headline di seluruh surat kabar lokal.
4 September 2010
Kecelakaan nyaris sama kembali terjadi, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
17 September 2010
Pola serupa kembali terulang yang menyebabkan korban satu meninggal dunia dan satu luka ringan.
4 Desember 2011
Truk kontainer yang diduga mengalami rem blong menyeruduk kendaraan roda empat dan roda dua. Belasan orang mengalami luka-luka dan beberapa unit kendaraan rusak berat. Namun dilaporkan tidak ada korban meninggal dunia.
4 Maret 2013
Kecelakaan lalu lintas di turunan Rapak kembali terjadi. Syukurnya tidak menelan korban jiwa.
19 Maret 2013
Tragedi yang sama terulang. Kecelakaan beruntun dari arah turunan Jl Soekarno Hatta. Walaupun tidak ada korban jiwa, namun menimbulkan trauma bagi pengendara di lokasi tersebut.
Baca juga: Jasa Raharja Menjamin Seluruh Korban Kecelakaan di Lampu Merah Muara Rapak Balikpapan
9 Februari 2014
Lakalantas kembali terjadi, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
8 Mei 2016
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan kali ini.
12 November 2016
Truk kontainer lagi-lagi lepas kendali. Namun sopir membantah remnya blong. Menurutnya angin pada sistem pengereman habis gara-gara terlalu lama tertahan di turunan. Akibatnya menyerempet mobil dan menabrak pembatas jalan dan tiang listrik. Tidak ada korban meninggal dalam insiden ini.
20 Februari 2019
Sebuah angkot menabrak orang yang menyeberang di zebra cross. Korban dinyatakan meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
21 Juni 2019
Truk bertonase besar kembali menabrak sejumlah kendaraan yang berhenti di lampu merah. Sejumlah kendaraan terlindas dan terserempet truk. Korban luka ringan.
8 Februari 2021
Kecelakaan beruntun truk yang memuat sembako menabrak tiga mobil dan tiga motor di traffic light. Tidak ada korban jiwa, rata-rata luka ringan.
21 Januari 2022
Kecelakaan beruntun truk tronton menabrak 14 motor dan 6 mobil.
Sementara ini, 4 orang dinyatakan meninggal dunia dan 15 orang mengalami luka.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Galuh Widya, TribunKaltim.co/Syaiful Syafar)