Migrant Care pun telah melaporkan kejadian tersebut kepada Komnas HAM.
Komnas HAM Kantongi Bukti
Masih dari Tribun Medan, Komnas HAM telah mengantongi bukti foto dan video terkait penjara penyiksaan itu.
Dari foto-foto yang diberikan Migrant Care ke Komnas HAM, tampak kondisi wajah pekerja mengalami memar hingga babak belur.
"Kita sudah dapat laporan mengenai hal itu, kita sudah dapatkan video dan foto-foto korban."
"Sesuai informasi yang kita dapat ada sekitar 40 orang," kata Komisioner Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, M Choirul Anam, Senin.
Dari laporan itu, kata Anam, kuat dugaan telah terjadi tindak kekerasan dan perdagangan manusia.
Berdasarkan data yang mereka lihat, para korban mendekam di rumah tahanan pribadi yang berada di belakang rumah pribadi Terbit Rencana Peranginangin.
Baca juga: Fakta Penjara Manusia di Rumah Bupati Langkat, Lebih dari 40 Orang Pernah Ditahan
"Dugaan informasi yang kita dapat itu pekerja kebun dan berdasarkan data yang kita dapat dugaan penyikdaan dan kekerasan, ada serta penjualan manusia," ungkapnya.
Selain mengalami penyiksaan, lanjut Anam, pekerja juga tidak digaji selama bekerja.
Kompas HAM pun tengah melakukan validasi terhadap laporan tersebut untuk melakukan pendalaman.
"Selain luka mereka juga tidak dibayar selama bekerja berdasarkan video foto dan laporan yang kita dapat."
"Saat ini, tim kita sedang rapat untuk mendalami hal tersebut," terangnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul KAPOLDA Sumut Akui Ada Penjara di Rumah Bupati Langkat, Empat Pekerja Babak Belur, TERBONGKAR Sudah, Penjara Bupati Langkat bukan untuk Rehab, Migrant Care Sebut Tempat Penyiksaan, dan KOMNAS HAM Angkat Bicara soal Penjara Penyiksaan Bupati Langkat, Terima Bukti Foto dan Video
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Fredy Santoso/Satia/Anugrah Nasution)