TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN- Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan hasil penyelidikan atas kecelakaan truk di Turunan Rapak, Km 0 Jalan Soekarno-Hatta, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (23/1/2022).
KNKT menyatakan rangka atau sasis dari truk tronton KT 8534 AJ yang menyebabkan kecelakaan dan menewaskan 4 orang itu ditambah panjangnya 20 cm.
Temuan lain dari penyelidikan adalah ditambahnya sumbu roda pada truk menjadi 3.
“Axel atau sumbu rodanya juga ditambah satu, sehingga menjadi 3 sumbu roda,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Dirjen Hubda Kemenhub) Budi Setiyadi, Minggu, dikutip Tribun Kaltim dari Antara.
Truk diketahui menggunakan sistem pengereman Air Over Hydraulic (AOH) atau rem dengan penggunaan angin dan minyak rem sekaligus.
Meski ditemukan fakta baru, hingga kini belum bisa dipastikan apakah penambahan panjang dan sumbu roda ini mempengaruhi sistem pengereman.
Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Maut di Balikpapan, Begini Cara Atasi Rem Blong Pada Mobil
Pada kecelakaan yang terjadi di Turunan Rapak Jumat (21/1/2022) lalu, sopir truk Muhammad Ali (48) menyatakan sudah mengerem beberapa kali sebelum mencapai turunan panjang di lampu lalu lintas tersebut.
Kompresor tak lagi memiliki tekanan yang cukup sesampainya di turunan ketiga yang panjangnya lebih kurang 250 meter hingga lampu lalu lintas.
“Habis anginnya, 'ngeblong', gitu,” kata Budi seperti dilansir Kompas.com.
Truk meluncur tak terkendali setelah bobot truk yang mencapai 20 ton, kehilangan fungsi rem, dan kondisi jalanan yang menurun.
Sopir disebut telah berupaya menurunkan persneling dari 3 ke 2 untuk mendapatkan efek rem mesin (engine break). Sebelumnya sopir berhasil menurukan persneling dari 4 ke 3.
Dengan persneling netral, truk meluncur makin deras dan menabrak semua yang ada di depannya.
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, sebuah truk tronton menghantam sejumlah kendaraan, baik roda dua dan roda empat di Simpang Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur pada Jumat (21/1).
Baca juga: KNKT Periksa Pengereman, Gas, Kemudi dan Transmisi pada Truk Penyebab Kecelakaan di Balikpapan
Pihak kepolisian menyebut peristiwa itu diduga akibat truk tronton mengalami rem blong.