TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Edy Mulyadi kembali dilaporkan ke polisi. Kali ini yang melaporkan adalah dokter Noviardi Ferzi, aktivis dan kader Partai Gerindra di Jambi.
Noviardi melaporkan Edy Mulyadi yang dianggap mencemarkan nama baik Prabowo Subianto.
Melalui sambungan telpon, Novriardi Ferzi kepada Tribun mengakui jika dirinya melaporkan Edy Mulyadi bukan berkapasitas sebagai kader Gerindra, melainkan secara pribadi.
"Saya melaporkan Bapak Edy Mulyadi sebagai pribadi yang melihat apa yang katakan beliau tersebut tidak tepat mengandung unsur kebencian," kata Noviardi Ferzi, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: DPD Gerindra Jatim Laporkan Edy Mulyadi ke Polda Jatim
Noviardi Ferzi yang merupakan aktivis mahasiswa Unja era 2000 ini mengaku melaporkan tersebut secara langsung ke Dirkrimsus Polda Jambi tanpa menunjuk kuasa hukum.
"Saya pribadi yang memasukan laporan tanpa kuasa hukum. Karena saya menilai semua warga negara memiliki hak hukum yang sama untuk mendapatkan pelayanan hukum," tegasnya.
Dr Noviardi Ferzi sendiri menjelaskan mengapa dirinya melaporkan Edy Mulyadi. Sebab, pada tanggal 21 Januari 2022, Edy Mulyadi membuat statemen yang kemudian viral terkait rencana pemindahan ibu kota negara.
Baca juga: Bupati Langkat Punya Kerangkeng di Rumah, Gubernur Edy Rahmayadi: Untuk Apa?
Dari statemennya yang viral tersebut Edy Mulyadi ada menyinggung kepada Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.
Selain itu, Edy juga menyinggung soal adanya kepemilikan lahan dari adik kandung Prabowo yang diduga berada di lahan untuk IKN tersebut.
Padahal menurut Noviardi Ferzi pemindahan IKN itu tidak ada hubungannya secara langsung dengan Prabowo karena itu program Presiden Jokowi. Noviardi Ferzi juga merasa terusik ketika Prabowo dijelekkan oleh Edy Mulyadi dalam video yang viral tersebut.
"Persoalan pemindahan ibu kota itu tidak ada kaitannya dengan pak Prabowo Subianto dan keluarganya. Tetapi Edy Mulyadi mengaitkan hal itu kepada Prabowo dan Keluarga,"tegasnya.
Lalu ditambahkan juga terkait penggunaan diksi Prabowo seperti mengeong dan keluarga Prabowo Subianto memiliki tanah di wilayah yang akan dijadikan ibu kota negara yang baru di Kalimantan.
Baca juga: Siapa Edy Mulyadi? Sosok yang Viral karena Sebut Kalimantan Tempat Jin Buang Anak, Aktif di YouTube
"Beliau dalam statemennya dan itu yang menjadi laporan saya terkait kutipan "Macan yang menjadi kayak mengeong" dan "Jangan hanya karena adek mu punya lahan disana",'tambah Noviardi Ferzi.
Bagi Dr Noviardi siapa saja boleh tidak setuju dan mengeluarkan pendapat tentang rencana pemerintah ingin memindahkan ibu kota negara. Namun, mereka tidak harus mengaitkan dengan Prabowo Subianto dan keluarganya. Apalagi sampai menghina dan menjelekkan Prabowo Subianto beserta keluarganya.
Maka dari itulah, dirinya melaporkan ucapan Edy Mulyadi tersebut ke Polda Jambi agar setiap orang lebih bertanggungjawab dan berhati-hati dalam memberikan dan melontarkan ucapan. (Hendri Dunan)
Artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul Dianggap Cemarkan Nama Baik Prabowo Subianto, Dr Noviardi Ferzi Aktivis Jambi Laporkan Edy Mulyadi