Penembakan terjadi setelah sebelumnya terjadi adu mulut antara penambang dengan pelaku.
Lantas, di tengah perdebatan, Bripka AB langsung mengeluarkan senjata laras panjang dari tas dan melakukan penembakan.
"Awal kejadiannya begini, terkait dengan paritan milik Toni Batuwael, yang dibeking oleh oknum brimob dari Kompi 3 Yon A Pelopor Namlea, bernama Brigpol AB, masalah dengan Andi Latbual, terkait dengan aktivitas kodok-kodok, lalu oknum brimob itu bilang, memangnya orang Buru sapa yang bisa larang, saya langsung tembak di sini," kata Wuder Nurlatu saat diwawancarai TribunAmbon.com di lokasi, Sabtu sore.
"Sementara tokoh adat bernama Mede Nurlatu itu sedang membersihkan talang atau dompeng, langsung ditembak oleh oknum Brimob tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Kapolda Maluku : Bentrok di Pulau Haruku Dipicu Masalah Tapal Batas, Bukan SARA
Mendengar bunyi tembakan, para penambang langsung berlarian meninggalkan lokasi penambangan.
Kemudian Bripka AB langsung kabur.
Tidak berselang lama, korban dievakuasi oleh keluarga yang berada di lokasi kejadian.
Keluarga korban yang marah, kemudian membakar rumah milik keluarga dari oknum polisi pelaku penembakan tersebut.
Saat ini, aparat kepolisian bersenjata lengkap telah mengamankan kawasan Gunung Botak.
Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Tembak Warga di Gunung Botak, Kapolda Maluku Pastikan Tindak Tegas Bripka AB