TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Berdasarkan data Pemerintah Kota Semarang pada laman siagacorona.semarangkota.go.id, Covid-19 aktif mencapai 123 kasus hingga Jumat (4/2/2022) pukul 16.30.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, sudah mengirimkan sampel agar dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui jenis varian Covid-19.
Meski belum ada hasil laboratorium resmi, dia menduga, varian Omicron mulai menyebar karena kenaikan kasus di Kota Lunpia sangat cepat dua pekan terakhir.
"Di dasboard siagacorona dari hari ke hari naiknya cepat, tidak seperti varian delta. Ini harus disikapi, dicermati, disadari," ucap Hendi, sapaannya.
Baca juga: WHO Peringatkan soal Anak Omicron, Ada Indikasi Sebabkan Infeksi Lebih Serius dari Versi Asli
Dia menyebutkan, pelaku perjalanan menduduki posisi pertama yang paling banyak terpapar Covid-19.
Kemudian, disusul karyawan perkantoran, keluarga, dan pendidikan.
Diakuinya, varian Omicron memang tidakada gejala yang berat.
Mayoritas merasa sehat.
Karena lupa tidak menerapkan protokol kesehatan secara disiplin membuat virus menyebar sangat cepat.
Baca juga: Ciri-ciri Gejala Omicron, Ini Langkah-langkah Pencegahannya
Dia meminta masyarakat yang melakukan isolasi mandiri di rumah bisa berpindah ke isolasi terpusat agar tidak menularkan kepada anggota keluarga.
Dia meminta kepala puskesmas untuk bisa berkoordinasi dengan lurah, Polsek, dan Koramil untuk menarik pasien yang berada di rumah ke isolasi terpusat.
"Menurut saya, kalau orang sudah sakit dirawat di rumah pasti akan menulari," ujarnya.
Hendi menambahkan, booster harus dilakukan percepatan mengingat saat ini baru mencapai 9,98 persen.
Baca juga: Hamil Tua, Siti Badriah Positif Covid-19 Varian Omicron: Dikirain Masuk Angin
Dinas Kesehatan, kata dia, beralasan karena masih fokus vaksinasi dosis kedua untuk pelajar.