Sang istri dan anak juga positif Covid-19 .
Ia bersama keluarga akhirnya tertahan dan harus isolasi mandiri di sebuah hotel di Lombok.
Saat itu, menurutnya, yang dirasakan hampir tidak jauh berbeda dengan saat ini,--ketika dirinya terkonfirmasi positif yang ke-dua--.
Tidak ada gejala berat yang dirasakan.
Ia tidak mengetahui sebab pastinya.
Tetapi dimungkinkan karena dirinya sudah mengikuti vaksinasi secara lengkap.
Ketika diketahui positif pertama di tanggal 30 Agustus 2021 lalu, Ia mengaku telah divaksin dosis kedua.
Begitu juga saat positif kedua ini dirinya sudah di booster.
"Ketika positif yang pertama, di Lombok itu, saya hanya merasa panas saat perjalanan. Kemudian indera penciuman beda. Saya beli minyak kayu putih kok beda baunya. Kalau yang sekarang (positif kedua) hanya sumuk saja. Nggak batuk dan pilek," tuturnya.
Baca juga: 2 Tahanan Polsek Kembangan Positif Covid-19, Layanan Jam Besuk Ditiadakan
Sesuai jadwal, Supriyana diharuskan menjalani Isolasi mandiri hingga tanggal (19/2/2022).
Ia akan kembali menjalani swab berkala di tanggal (10/2/2022).
Selama menjalani masa isolasi, ia mengaku rutin mengonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, suplemen kesehatan, dan vitamin.
Setiap pagi juga melakukan aktivitas ringan dengan menggerakkan badan agar tetap bugar. (Ahmad Syarifudin)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Kepala Sekolah di Sleman yang Dua Kali Kena Covid-19, Tetap Beraktivitas Agar Tetap Bugar