TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Kepala SMP N 2 Depok Sleman, DIY, Supriyana sedang menjalani isolasi di rumah karena positif Covid-19.
Ini bukan lah kali pertama Supriyana dinyatakan positif Covid-19.
Saat dihubungi, Supriyana bercerita, dirinya terkonfirmasi positif Covid-19 pertama pada 30 Agustus 2021.
Lima bulan kemudian, akhir Januari dinyatakan kembali positif Covid-19 untuk yang kedua.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19, Kota Malang Terapkan PTM 50 Persen
Ia mengaku dinyatakan positif kedua tidak lama setelah disuntik booster (vaksin dosis kedua).
"Tanggal 20 januari saya udah booster. 11 hari kemudian dinyatakan positif," kata dia, Sabtu (5/2/2022).
Supriyana mengaku kaget ketika mengetahui dirinya terpapar virus SARS-COV-2 penyebab Covid-19 dari petugas Puskesmas dan mengecek melalui aplikasi PeduliLindungi.
Sebab, Ia mengaku tidak merasakan gejala apa-apa, hanya merasa gerah saja.
Diceritakan, ia dinyatakan positif Covid-19 untuk kali kedua setelah kena penelusuran.
Di sekolah tempatnya bertugas sebelumnya ada satu tenaga tata usaha (TU) yang lebih dahulu positif Covid-19 pada Sabtu (29/1/2022).
Baca juga: Pemkot Tegal Siapkan Rusunawa Tempat Isolasi Terpusat Pasien Covid-19
Seluruh karyawan, dan guru, termasuk dirinya kemudian dites PCR dan hasilnya positif Covid-19.
"Sekarang saya isoman di rumah. Terpisah dengan istri. Istri di rumah utama. Saya di rumah sebelah," ujar Supriyana.
Warga Pakem, Tamanmartani, Kalasan, Sleman ini bercerita, saat positif yang pertama, 30 Agustus lalu, dirinya bersama keluarga dalam perjalanan pulang dari Sumbawa ke Yogyakarta .
Saat melakukan tes swab di Lombok untuk syarat perjalanan, hasilnya diketahui positif Covid-19.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Nakes Kembali Dibayangi Ancaman Burnout Syndrome
Sang istri dan anak juga positif Covid-19 .
Ia bersama keluarga akhirnya tertahan dan harus isolasi mandiri di sebuah hotel di Lombok.
Saat itu, menurutnya, yang dirasakan hampir tidak jauh berbeda dengan saat ini,--ketika dirinya terkonfirmasi positif yang ke-dua--.
Tidak ada gejala berat yang dirasakan.
Ia tidak mengetahui sebab pastinya.
Tetapi dimungkinkan karena dirinya sudah mengikuti vaksinasi secara lengkap.
Ketika diketahui positif pertama di tanggal 30 Agustus 2021 lalu, Ia mengaku telah divaksin dosis kedua.
Begitu juga saat positif kedua ini dirinya sudah di booster.
"Ketika positif yang pertama, di Lombok itu, saya hanya merasa panas saat perjalanan. Kemudian indera penciuman beda. Saya beli minyak kayu putih kok beda baunya. Kalau yang sekarang (positif kedua) hanya sumuk saja. Nggak batuk dan pilek," tuturnya.
Baca juga: 2 Tahanan Polsek Kembangan Positif Covid-19, Layanan Jam Besuk Ditiadakan
Sesuai jadwal, Supriyana diharuskan menjalani Isolasi mandiri hingga tanggal (19/2/2022).
Ia akan kembali menjalani swab berkala di tanggal (10/2/2022).
Selama menjalani masa isolasi, ia mengaku rutin mengonsumsi makanan bergizi, buah-buahan, suplemen kesehatan, dan vitamin.
Setiap pagi juga melakukan aktivitas ringan dengan menggerakkan badan agar tetap bugar. (Ahmad Syarifudin)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kisah Kepala Sekolah di Sleman yang Dua Kali Kena Covid-19, Tetap Beraktivitas Agar Tetap Bugar