Ujung tali lainnya diikat pada batang kayu besar yang ada di sekitar sungai untuk memudahkannya menarik buaya saat umpan dimakan.
"Kadang umpannya merpati, kadang ayam," kata Tili sembari memegang ban yang berhasil dilepas dari leher buaya.
Hingga akhirnya pada Senin petang, buaya tersebut memakan umpan yang dipasang oleh Tili.
Tili tak sendiri, warga setempat yang menonton aksinya turut membantu.
Saat buaya berhasil ditarik ke darat, Tili pun dengan sigap mengikat buaya itu.
"Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah magrib baru berhasil," ungkapnya.
Baca juga: Ini Ban Sepeda Motor yang telah Melilit Leher Buaya di Sungai Palu Selama 6 Tahun
Masih dari Tribun Palu, Tili menggunakan uang pribadinya untuk keperluan menangkap buaya tersebut.
Mulai dari untuk membeli umpan, seperti ayam, burung merpati hingga bebek.
"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati," jelasnya.
Selain umpan, ia juga memakai tali kapal untuk menjerat buaya berkalung ban itu.
"Saya jeratnya pakai tali kapal karena tidak ada modal, makanya saya sambung-sambung saja," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPalu.com dengan judul Sukses Tangkap Buaya Berkalung Ban, Tili Disebut Lebih Hebat dari Panji Petualang hingga Matt Wright dan Gunakan Biaya Pribadi untuk Taklukan Buaya Berkalung Ban, Baru Empat Bulan Berdomisili di Palu
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPalu.com/Nur Saleha, Kompas.com/Erna Dwi Lidiawati)