TRIBUNNEWS.COM - Pria yang tega menganiaya ibu kandungnya di Medan, Sumatera Utara akhirnya ditangkap.
Ia menangis dan memohon ampun saat polisi membawanya.
Kendati demikian, ia tak melawan saat polisi meringkusnya.
Pria bernama Galih Syahputra itu diamankan setelah dilaporkan oleh ibu kandungnya.
Ia nekat menganiaya ibu kandungnya hingga terluka karena tak diberi uang Rp 20.000.
Ia ditangkap saat berada di rumah nenek dari bapaknya di Jalan Wiliam Iskandar.
Pada saat penangkapan, di hadapan polisi, Galih langsung memohon ampun dan mengaku khilaf.
"Iya baru setengah jam lalu. Galih sudah ditangkap di rumah nenek dari bapak. Di Jalan Wiliam Iskandar, daerah Pancing," kata Willy selaku abang dari Galih kepada tribun-medan, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Baru Bangun Tidur, Istri Tiba-tiba Dianiaya Suami Pakai Parang, Pelaku Disebut Alami Depresi
Baca juga: Tak Diberi Uang Rp 20.000, Anak Lempar HP ke Wajah Ibunya hingga Berdarah, Korban juga Diusir
Galih yang menangis juga memohon kepada abangya untuk menjaga dua anaknya.
"Dia minta maaf dengan menangis. Terus dia bilang gimana nasib anak - anaknya, saya bilang akan jadi tanggungjawab saya," sebutnya.
Willy menyebutkan adinya tidak melawan saat ditangkap polisi. Ia pasrah ketika diboyong ke Polrestabes Medan.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Firdaus juga telah membenarkan bahwa Galih telah ditangkap.
"Iya benar baru saja Galih ditangkap di Pancing," sebutnya.
Kronologi pemukulan ibu kandung
Suryati, seorang ibu yang menjadi korban penganiayaan dari anak keduanya telah membuat laporan ke Polrestabes Medan.
Dengan bersimbah darah di bagian kepala, Suryati membuat laporan sambil ditemani warga sekitar rumah.
Polisi telah mengarahkan Suryati untuk menjalani visum di rumah sakit.
Kini kepala Suryati tampak sudah diperban.
Kepada tribun-medan.com, Suryati menceritakan kelakuan kasar anak keduanya, Galih Syhaputra di rumahnya di Sei Mencirim, Sunggal, Medan.
Kata Suryati, pada Senin (14/2/2022) pagi, Galih yang hendak pergi meminta uang Rp 20 ribu kepadanya.
Namun, Suryati yang sudah tua dan bekerja sebagai pegawai kebersihan masjid tidak memiliki uang.
Tak disangka-sangka, Galih marah dengan perkataan ibunya.
Dengan tega, ia melempar handphone ke wajah ibunya.
"Minta duit Rp 20 ribu tapi nggak ada, lalu marah dia dilemparnya kepada saya pakai handphone," sebutnya.
Suryati, seorang ibu yang sudah renta dianiaya anaknya yang merupakan pecandu narkoba (HO)
Setelah terkena lempar handphone tersebut, kepalanya pun mengalami luka dan mengeluarkan darah.
"Keluar darah, minta tolong saya sama bapak di sebelah rumah saya. Karena deras kali darahnya jadi saya dibawa ke puskesmas," sebutnya.
Suryati menyebutkan alasan anaknya meminta uang untuk berangkat kerja.
Baca juga: Tak Tega Lihat Ibu Kandung Dianiaya, Pria di Pare-pare Tikam Ayah Tiri Gunakan Badik
Padahal, setahunya, selama ini anaknya tidak memiliki pekerjaan.
Ternyata, kejadian kekerasan terhadap Suryati dari anaknya bukan kali ini saja terjadi.
Suryati mengaku sudah pernah mendapatkan kekerasan dari anaknya. Bahkan, sempat dikejar pakai parang.
"Katanya mau pergi kerja, entah kerja entah nggak, saya nggak tau. Dia nggak kerja, sering sekali dia memukul saya, ngejar saya pakai parang," ucapnya.
Menurutnya, kelakuan kasar anaknya karena telah terpengaruh narkoba.
"Anak durhaka itu, banyak preman nggak pernah jahat sama orang tuanya. Mungkinlah (terpengaruh narkoba) kalau gitu mana mungkin jahat kali sama orang tua," ungkapnya.
Suryati juga sempat diusir dari rumah dengan kasus yang serupa.
Ia pun tinggal di masjid dekat rumah.
Sedangkan anak pertamanya, kata Suryati sudah tidak pernah lagi kelihatan.
Menanggapi ini, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Muhammad Firdaus mengatakan bahwa, pihaknya telah menerima laporan dari korban.
Saat ini, korban sedang menjalani pemeriksaan.
"Iya sudah buat laporan polisi. Korban sedang diperiksa," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul PENGANIAYA Ibu Kandung Menangis Ditangkap Polisi, Mohon Ampun saat Diboyong ke Polrestabes Medan
(Tribun-Medan.com/Goklas Wisely)