"Mereka berdiri di objek. Ada kegiatan agama dan ada wanita-wanita, ibu-ibu merasa takut, ini orang ngapain. Karena di situ tidak ada rumah lain selain rumah kami dan lokasi sengketa. Ini orang berdiri ngapain tidak jelas tujuannya dari mana," ungkapnya.
"Kalau memang dari polisi transparan kerja tugas. Pasti kami tidak akan menghalangi, kalau sesuai tugas. Kalau orang datang bertamu kita tanya dari mana. Kalau benar, ya monggo bertamu. Silakan dengan cara yang bagus," imbuhnya.
Pihak keluarga berharap, aduan ini dapat diproses oleh Bid Propam Polda Bali secara profesional sebagaimana tagline Presisi yang dicanangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Harapan saya dapat diproses secara professional. Saya juga tahu di pemerintahan Pak Jokowi kepolisian lagi berbenah. Citra lagi bagus. Jangan sampai dicederai."
"Kami masyarakat mencintai polisi. Semoga polisi melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat. Kita serahkan ke Bid Propam menentukan kebijakan. Saya yakin profesionalisme Propam berlaku equal," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi hingga tadi malam belum memberikan keterangan saat dikonfirmasi Tribun Bali ihwal aduan masyarakat terhadap sekelompok orang yang mengaku polisi tersebut ke Bid Propam Polda Bali.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Keluarga Takut dan Resah, Didatangi Sekelompok Orang, Warga ke Propam Polda Bali