News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kendala Penanganan Covid-19 di Kota Tangerang: Rumah Sakit Kekurangan Dokter Spesialis

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi covid-19 Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat angka kematian akibat Covid-19 hanya 10 kasus sejak awal Januari 2022.

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Jumlah tenaga kesehatan yaitu dokter spesialis yang dibutuhkan di ruang Intensive Care Unit di rumah sakit di Kota Tangerang Banten, minim.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni.

Minimnya dokter spesialis itu membuat rumah sakit memutuskan tidak
menerima pasien Covid-19 yang memiliki gejala komorbid, lantaran kekurangan tenaga dokter spesialis.

"Kendala penanganan Pasien Covid-19 yang terjadi sekarang ini adalah, kita kekurangan dokter spesialis yang menangani pasien Covid-19 yang bergejala komorbid," ujar dr. Dini Anggraeni kepada awak media, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Jika Vaksin Covid-19 Dosis Kedua Terlambat Lebih dari 6 Bulan, Apa yang Harus Dilakukan?

Sampai Kamis 10 Februari 2022, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mencatat angka kematian akibat Covid-19 hanya 10 kasus sejak awal Januari 2022.

Dini kemudian menjelaskan, tidak semua ICU pada rumah sakit di Kota Tangerang dilengkapi fasilitas kesehatan seperti, obat-obatan dan tenaga kesehatan dokter spesialis.

Hal tersebut yang menyebabkan terdapat rumah sakit tidak menerima Pasien Covid-19 yang berjala komorbid.

"Karena bicara ruang ICU itu bukan hanya ruangan, tapi juga peralatan kesehatan, kesiapan obat-obatan dan yang terpenting adalah dokter spesialis yang menangani seorang yang dinyatakan covid-19 dan punya komorbid," ungkap Dini.

"Makanya ada pasien terpapar Covid-19 yang memiliki komorbidnya penyakit jantung, karena tidak ada dokter spesialis jantung maka pasien tersebut harus dirujuk kerumah sakit yang punya fasilitas ruangan Covid-19, peralatan dan dokter spesialis jantung untuk menerima pasiennya," kata dia.

Baca juga: 90 Persen Sampel Acak Covid-19 di Indonesia Deteksi Varian Omicron 

"Kalau tidak, rumah sakit pasti tidak berani (menerima) karena kalau sudah masuk ruang ICU kan berkaitan dengan nyawa," terangnya.

Kendati demikian Dini menuturkan, pihaknya agar terus berkoordinasi dengan rumah sakit yang ada di lingkungan Kota Tangerang untuk terus memberikan update data ruangan perawatan termasuk ruangan ICU bagi pasien Covid-19.

Menurutnya, langkah tersebut dapat membantu masyarakat yang membutuhkan informasi ketersediaan ruang perawatan bagi pasien Covid-19.

Baca juga: Operasi Pasar Minyak Goreng di Lampung Batal Karena Pegawai Disperindag Positif Covid-19

"Kita pastinya terus berkoordinasi dengan setiap rumah sakit, kita terus upayakan penanganan semaksimal mungkin bagi masyarakat yang butuh ruang perawatan Covid-19, jangan sampai kita bilang kosong tapi pada kenyataannya penuh," jelasnya.

"Makanya saya minta setiap rumah sakit, agar mengupdate ketersediaan ruangannya termasuk fasilitas dan tenaga dokter spesialis untuk memberikan informasi masyarakat," pungkas dr. Dini Anggraeni.

Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Puluhan Orang Tewas karena Corona di Tangerang di 2022, Dinkes: RS Tak Berani Terima Pasien Komorbid

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini