Korban meninggal karena hipotermia
Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta, Arif Sugiarto membenarkan kejadian ini.
Ia mengatakan, setelah menerima laporan petugas melakukan proses evakuasi.
Tim gabungan bertemu dengan survivor pada hari Senin (28/2/2022) sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung dievakuasi ke bawah.
"Saat ditemukan masih hidup, namun tanda vitalnya mulai melemah dan baru dinyatakan meninggal sampai di basecamp pukul 12.37 WIB," terang dia.
Usai berhasil dievakuasi, jenazah pendaki tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Tawangmangu untuk pemeriksaan.
Arif menambahkan, korban terserang penurunan suhu tubuh secara drastis.
"Diserang hipotermia dan rombongan menggelar ritual," ucapnya.
Baca juga: VIRAL Video Pendaki Masak Steak di Gunung, Pengunggah Ungkap Ingin Makan Mewah Meski di Gunung
Respons Bupati Karanganyar
Bupati Karanganyar, Juliyatmono memberikan responsnya terkait insiden ini.
Ia mengatakan, sebelum melaksanakan aktivitas pendakian ke Gunung Lawu, kondisi fisik dan kesehatan harus diperhatikan.
"Persoalan yang kami cermati karena kondisi fisiknya. Oleh karena kondisi fisiknya harus menjadi persyaratan siapapun yang akan mendaki," katanya.
Pascakejadian itu, Juliyatmono meminta supaya petugas melakukan pemeriksaan fisik dan kesehatan kepada para pendaki yang akan naik ke Gunung Lawu.
"Perlu kesiapan petugas kita saat siapapun yang mendaki itu perlu diperiksa. Kondisi kesehatan masing-masing itu penting. Ada yang sehat fisiknya tapi rohaninya tidak sehat."