"Betul, beliau dokter umum masih aktif. Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," ungkap dia.
Arif juga mengaku prihatin karena dalam kasus ini profesi dokter terlalu disorot.
Baca juga: Densus 88 Antiteror Polri Tangkap Tiga Terduga Teroris JI di Semarang, Solo, dan Sukoharjo
Menurutnya kegiatan seseorang tidak bisa disangkutpautkan atau dipandang dengan fokus kepada profesi.
Hanya saja, pihak IDI Sukoharjo turut berbelasungkawa karena salah satu rekan sejawatnya harus merenggang nyawa.
"Kami prihatin karena yang di-blow up dokternya, padahal mengenai kegiatan perilaku masing-masing kan bukan berbasis profesi, tapi lebih ke pribadi," jelas dia.
"Jadi kami prihatin," kata Arif menekankan.
5. Sosok SU diungkap Ketua RT
Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono mengungkap sosok SU.
Menurutnya SU dikenal sebagai antisosial.
Dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan para warga setempat.
"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya.
Alasan SU tak pernah bersosialisasi pun tak diketahui oleh Bambang.
Dirinya juga tak pernah menanyakan kepada yang bersangkutan.
Baca juga: Terduga Teroris Tewas di Sukoharjo, Warga Sempat Dengar Suara Dor-doran di Depan Rumah
Bahkan, Bambang menyebut SU tak pernah membayar iuran yang hanya berjumlah Rp25.000 per bulannya.