Akibat kelangkaan ini, dia juga membatasi pembelian kepada konsumen.
Baca juga: Mendag Muhammad Lutfi Mengakui Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng
Masing-masing konsumen hanya diperbolehkan untuk membeli dua liter minyak goreng.
"Aturan dari sales itu harus menjual dua liter kepada satu konsumen. Jadi kami patuhi. Karena stoknya yang langka juga, pembelian juga harus kami batasi," ujarnya.
Sementara itu, pedagang sembako lainnya, Afi, mengeluhkan kelangkaan stok minyak goreng di Pasar Besar Kota Malang.
Bahkan, dia hingga kini belum mendapatkan pasokan dari distributor, atau sales yang mensuplai minyak goreng untuk tokonya.
"Stok di saya masih kosong. Sekarang harganya sudah gak subdsidi lagi. Sudah naik gila-gilaan," ucapnya.
Afi pun hanya bisa berharap kepada pemerintah, agar ke depan pasokan minyak goreng kepada para pedagang kembali lancar.
"Saya berharap bagaimana pemerintah bisa mengambil kebijakan, agar pasokan minyak goreng ini tidak langka. Kalau kayak gini kami juga dirugikan," tandasnya.
Berita ini telah tayang di Tribun Jatim berjudul:
Stok Langka, Harga Minyak Goreng di Pasar Besar Kota Malang Tembus Rp 25 Ribu per Liter