Berdasarkan hasil penyelidikan, dijelaskan bahwa tersangka sudah memproduksi kapur ajaib palsu sejak 2019.
"Dia produksi sejak 2019 dan dipasarkan ke Jawa Timur, Jakarta, Medan dan Jogja," ungkapnya.
Direktur Operasional Bagus kapur ajaib, Rudiyanto merasa lega setelah pihak kepolisian berhasil membongkar pabrik pemalsuan produknya.
Dari kegiatan pemalsuan merk tersebut, pihaknya mengaku jangkauan pemasaran produknya tergerus.
Baca juga: Perempuan Asal Demak Tipu Korbannya Hampir Rp 1 Miliar: Penipuan Berkedok Ritual
Akibatnya mereka mengalami kerugian mencapai miliaran rupiah.
"Kami berterimakasih kepada Kapolres dan jajaran karena sudah membongkar pabrik pemalsuan Bagus kapur ajaib. Terus terang market kami tergerus mengalami kerugian hampir Rp 2,8 miliar setiap bulannya," ujarnya.
Dia menjelaskan, pengungkapan di Yogyakarta ini cukup signifikan karena total barang bukti cukup banyak.
Pengakuan Tersangka
Tersangka pemalsu produk kapur pengusir serangga merk 'Bagus' berinisial VT (40) mengaku belajar membuat produk palsu diajari oleh saudaranya.
Saat diwawancara, VT memproduksi barang palsu tersebut dengan dibantu enam orang karyawan.
"Saya diajari saudara. Sebenarnya untungnya tipis, kadang minus juga buat bayar karyawan. Sekarang ada enam karyawan," kata VT dihadapan awak media, Rabu (16/3/2022).
Menurut pengakuannya, keuntungan bersih dalam satu bulan saat memproduksi barang palsu itu antara Rp 5 sampai Rp 6 juta, dengan jumlah produksi 60 sampai 80 karton berisi kapur pengusir serangga.
"Saya jualnya lebih murah. Untuk satu karton Rp 400 ribu. Ya selisihnya bisa Rp 500 sampai Rp 600 dari harga barang asli," terang dia.
Untuk pemasarannya VT memasok barang palsu tersebut ke sejumlah toko di berbagai wilayah antara lain Medan, Jawa Timur, Jakarta, dan Yogyakarta.