News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu di Brebes Aniaya Anak

Hasil Pemeriksaan Awal Kejiwaan Ibu Aniaya Anak di Brebes: Trauma Bertemu Orang, Khususnya Pria

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelaku pembunuhan anak kandung (gaun hitam), dibawa aparat penegak hukum untuk diperiksa di Polsek Tonjong, Brebes, Minggu (20/3/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang ibu berinisial KU (35) tega menganiaya 3 anaknya di Brebes, Jawa Tengah mendapat sorotan dari masyarakat.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 5 pagi.

Akibat tindakannya, salah seorang anaknya pun meninggal. Sementara, dua anak lainnya sedang menjalani perawatan intensif karena luka serius.

Diduga alami gangguan kejiwaan, KU pun menjalani pemeriksaan kejiwaan di di RSUD dr Soeselo Slawi Tegal, Senin (21/3/2022).

Dokter spesialis jiwa sekaligus penanggung jawab penanganan KU, dr Gloria Immanuel mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan awal.

Baca juga: Kasus Ibu Aniaya Anak di Brebes, Menteri PPPA Pastikan Korban Dapatkan Pendampingan 

Pemeriksaan awal tersebut dilakukan dengan melakukan pendekatan pada KU agar mau terbuka dan bercerita.

"Iya, sampai saat ini, masih dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi. Sedangkan untuk pemeriksaanya sendiri masih tahap awal atau lebih tepatnya, kami melakukan pendekatan kepada pasien," ujar Glorio di rumah sakit, Senin (21/3/2022) dikutip dari Tribun Banyumas.

Glorio menjelaskan, KU dalam kondisi baik dan bisa menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan pihaknya.

Tetapi, untuk pertanyaan terkait insiden naas pada tiga anaknya, KU masih enggan menjawab dengan alasan lelah menjawab pertanyaan itu.

Baca juga: Masa Kecil Penuh Pilu Jadi Alasan Ibu Aniaya Anak di Brebes, Berkali-kali Sebut Ingin Menyelamatkan

Untuk itu, pihaknya lebih fokus pada mengenali kepribadian KU terlebih dahulu.

"Saya, sementara ini, lebih kepada berusaha mengenali watak dan kepribadian dasar pasien terlebih dahulu."

"Mulai dari latar belakang kehidupannya, latar belakang keluarga, belum masuk ke kejadian yang mengarah ke anak-anak pasien," ucap Glorio.

Di sisi lain, menurut pengamatan Glorio, KU memiliki trauma saat bertemu orang, terutama pada laki-laki.

Namun, ketika ditanya alasannya rasa takut itu muncul, KU masih enggan bercertita.

Baca juga: Pengakuan Ibu di Brebes yang Bunuh Anak Kandung: Tertekan karena Usaha Bangkrut sejak Pandemi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini