Maulana mengungkap alasannya memasukkan Dodi ke kereng lantaran kecanduan narkoba. Dia mengaku tak sanggup mengurus Dodi hingga akhirnya menyerahkan anaknya ke kereng dengan maksud penyembuhan.
Bukannya sembuh, Dodi malah meregang nyawa.
Dia diduga tewas akibat disiksa di dalam kereng Cana.
Baca juga: Tiga Hari Tak Jualan, Pedagang Bakso di Jambi Kaget Ada Mayat Bayi di Gerobaknya
"Ceritanya karena anak saya mengalami sakit narkoba (Kecanduan) lalu saya bawa ke tempat rehabilitasi (Bupati Langkat)."
Saat ini makam Dodi telah dibongkar guna mengetahui penyebab pasti kematiannya.
Polisi masih menunggu hasil autopsi sisa jenazah.
Sebelumnya, Polda Sumut menyatakan tiga orang tewas akibat dugaan penganiayaan yang terjadi di kerangkeng milik ketua Cana, sapaan akrab Terbit Rencana Perangin-angin.
Namun baru dua makam yang dibongkar, yakni makam Sarianto Ginting dan Abdul Sidik.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat, Total 24 Orang Tewas
Abdul Sidik tewas setelah sepekan lebih setelah ditahan.
Dia masuk ke kerangkeng pada 14 Februari 2019, meninggal 22 Februari 2019.
Sementara itu Sarianto Ginting (35), tewas setelah empat hari dikerangkeng.
Dia masuk ke kerangkeng sejak 12 Juli tahun 2021 dan tewas pada tanggal 15 Juli 2021.
Selain itu, korban tewas kerangkeng lainnya pria berinisial U terjadi pada tahun 2015 lalu. Polisi belum mau membeberkan lebih lanjut soal U yang diduga korban tewas dianiaya. (cr25/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul FAKTA Baru Tahanan yang Tewas di Kerangkeng Terbit Perangin-angin, Dodi Tewas 8 Jam setelah Ditahan