TRIBUNNEWS.COM - Nama pengusaha properti bernama Joko Suranto (53) tengah menjadi bahan perbincangan.
Joko Suranto viral setelah mengeluarkan uang dari kantong pribadinya untuk memperbaiki jalan di tempat kelahirannya di Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Tak tanggung-tanggung, Joko merogoh kocek hingga Rp 2,8 miliar demi memperbaiki jalan yang sudah rusak selama 20 tahun itu.
Lantas siap sosok Joko Suranto yang sebenarnya? Berikut informasi lengkapnya dirangkum dari TribuJateng.com dan Kompas.com.
Baca juga: Sempat Viral Mengaku Babak Belur Pasrah Jadi Korban Begal, Driver Ojol Bohong Takut Dimarahi Istri
Berawal viral di medsos
Warganet mulai mengenal Joko Suranto dari sejumlah postingan di berbagai platform media sosial soal tindakan terpujinya.
Termasuk di akun Instagram @memomedsos yang membagikan foto proses perbaikan jalan rusak.
Bahkan, Joko Suranto mendapatkan julukan crazy rich asal Desa Jetis, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan.
Hingga Minggu (17/4/2022), unggahan di akun @memomedsos sudah disukai ribuan kali dan mendapatkan respons beragam dari warganet.
"Tamparan keras buat pemda setempat," tulis akun bernama @_inibaar.
Ada juga menyebut Joko Suranto sebagai teladan yang baik.
"Real uswatun khasanah, teladan dan jariyah," tulis @ahmad.afdholli.
Baca juga: VIRAL Anak Dimarahi Usai Beli Narkoba, Sempat Jual Becak hingga Cekik Ayahnya karena Tak Beri Uang
Pernah bangun 30 masjid
Kepedulian Joko Suranto terhadap lingkungan di sekitarnya tidak hanya baru kali ini dilakukan.
Jauh sebelumnya, pengusaha properti yang berdomisili di Bandung, Jawa Barat (Jabar) ini pernah memperbaiki jalan di daerah lain.
Sebut saja jalan rusak di wilayah Kabupaten Bandung hingga Subang pernah tersentuh kedermawanan Joko Suranto.
“Iya, bangun jalan di Kabupaten Bandung, Cicalengka, Subang, dan bangun 30 masjid di Jabar."
"Tapi, sudah enggak apa-apalah, jangan dibesar-besarkan. Intinya, sebagai manusia kita harus berbagi," ungkapnya.
Joko Suranto juga mengaku kini tidak menyangka setelah namanya viral.
Padahal aksi memperbaiki jalan tidak diunggahnya di media sosial.
"Saya kaget kok ramai, takutnya lari ke mana-mana. Tetapi, saya punya tagline hidup, jangan takut berbuat baik," ucapnya.
Meskipun demikian, Joko Suranto tetap bersyukur masih bisa berbuat baik kepada warga desa di tempat kelahirannya.
"Alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik," tambah dia.
Baca juga: VIRAL Wanita Punya Nama Unik, Jika Kitta Tanya Nurani, Ungkap Arti di Balik Namanya
Penjelasan kakak Joko Suranto
Kepala Desa Jetis sekaligus kakak kandung Joko Suranto, Suharmanik menjelaskan, jalan yang diperbaiki oleh adiknya memang telah lama mengalami kerusakan.
"Jalannya sudah berlubang di mana-mana, kalau musim panas debu pasirnya berhamburan kalau pas hujan licin juga ada genangan," katanya.
Pihaknya telah meminta bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Grobogan. Namun tidak pernah ada tanggapan.
"Tiap tahun, selalu kami ajukan Musrembangcam. Itu sudah lama sudah dua puluh tahun terus berjuang tapi tidak ada tindak lanjut," katanya.
Karena terlalu lama, akhirnya Joko Suratno yang hilang kesabarannya memutuskan memperbaiki jalan sepanjang 1,8 km dengan beton tulang dengan uang pribadinya.
Baca juga: FAKTA Viral Video Polisi Pukul Penjual Cilok di Timika, Berawal Minta Gratisan, Oknum Kini Ditahan
"Pembangunan itu mulai awal puasa, ditarget sebelum lebaran selesai dan sudah bisa dilalui," ungkapnya.
Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 2 miliar lebih.
Jalan tersebut diketahui melintasi 3 desa, yakni Desa Telawah, Desa Jetis dan Desa Nampu di Kecamatan Karangyung, Kabupaten Grobogan.
Suharmanik menambahkan, adiknya sosok yang gemar berbagi.
Selain membangun masjid di Jabar, saat Joko Suratno pulang kampung menyempatkan untuk bersodaqoh.
"Jalan rusak di daerah lain juga dia perbaiki pakai uangnya sendiri. Bahkan juga pernah ikut urun bangun masjid."
"Kalau pulang selalu bersodaqoh dan sembelih sapi. Kami menyebutnya amal jariah, ketika ada rezeki," ucap Suharmanik.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJateng.com/Rezanda Akbar D)(Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)