Kemudian rentetan aktivitas berlangsung hingga pada bulan April.
Terakhir terjadi letusan lagi pada Minggu 17 April 2022 sekitar pukul 21.15 WIB.
Berstatus Waspada
Sebelumnya erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK) terakhir terjadi pada Senin (28/3/2022) pukul 17.15 WIB.
Saat itu tinggi kolom abu teramati kurang lebih 1.000 meter di atas puncak atau berkisar 1.157 m di atas permukaan laut.
Kolom abu tampak berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal condong ke arah timur.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 57 mm dan durasi kurang lebih 4 menit 54 detik.
Hal itu dibenarkan oleh Andi Suardi, Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan.
"Iya. Saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level II (waspada)," jelasnya.
Bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km.
Sebelumnya diberitakan, Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda masih terpantau mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.
Baca juga: Selama 2022, Terjadi 29 Kali Letusan Gunung Anak Krakatau
Bahkan, kembali terjadi erupsi di gunung api yang sempat mengalami letusan cukup besar di akhir tahun 2018 silam yang memicu tsunami Selat Sunda.
Erupsi Gunung Anak Krakatau berlangsung pada Jumat (25/3/2022) siang, sekira pukul 14.37 WIB.
Adapun tinggi kolom abu teramati ± 2.000 m di atas puncak atau kurang lebih 2.157 m di atas permukaan laut.