Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 wib dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni bekisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.
Erupsi ketiga terjadi pada Jumat (25/3/2022), Gunung Anak Krakatau kembali melontarkan material panas dengan ketinggian berkisar 2.000 meter diatas puncak atau 2.157 meter di atas permukaan laut.
Sementara itu warga Pulau Sebesi, pulau yang jaraknya tidak jauh dari Gunung Anak Krakatau masih masih tetap beraktivitas seperti biasa.
Salah seorang warga pulau sebesi yang sehari-harinya menakhodai kapal keliling pulau, Chandra mengatakan bahwa saat ini kondisi warga masih beraktivitas seperti biasa.
"Hari ini informasi Gunung Anak Krakatau aktif, tapi seperti biasa warga Sebesi tetap melakukan aktivitas seperti biasa," kata Chandra, pada Jumat (25/3/2022).
"Artinya masih normal. Warga yang sehari-hari berkebun tetap berkebun. Yang mencari ikan, tetap mencari ikan. Cuaca juga lagi bagus," jelasnya.
Chandra mengaku mendengar beberapa kali suara detuman dan melihat asap yang membumbung tinggi di udara sekitar Gunung Anak Krakatau.
"Terjadi beberapa suara dentuman," katanya.
"Terlihat juga asap membumbung tinggi ke atas," kata Chandra sambil menunjuk ke arah asap tersebut
"Tapi saat ini bisa sama konfirmasi bahwa aktivitas masyarakat masih seperti biasa," jelasnya.
Warga lainnya bernama Edi mengatakan dirinya masih tetap mencari ikan ditengah erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Saya tetap masih mencari ikan. Ya takut sih. Paling saya cari ikan sekitar pulau aja. Tidak berani mendekat. Sampai status waspadanya dicabut," ucapnya.
"Kalau nggak melaut anak istri mau makan apa," ujarnya.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus/Kiki Adipratama)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Gunung Anak Krakatau Semburkan Abu Vulkanik, Wisatawan Dilarang Mendekat