TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bio solar tumpah di laut Kota Lhokseumawe, tepatnya di kawasan Hagu, Kecamatan Banda Sakti, Minggu (25/4/2022) siang.
Hingga sore harinya, bio solar masih mencemari laut di kawasan tepi Pantai Hagu.
Sesuai informasi yang dihimpun Serambinews.com, pada Minggu pagi tadi masih berlangsungnya pembongkaran bio solar darì Kapal ke Depot Pertamina Lhokseumawe.
Baca juga: UPDATE Harga Pertalite, Pertamax, dan Solar di SPBU Seluruh Indonesia per 23 April 2022
Namun sekitar pukul 11.45 Wib, warga pun mulai mencium aroma bio solar. Semakin lama pun semakin menyengat.
Selanjutnya warga mulai melihat tumpahan minyak di atas air laut.
Tidak lama kemudian, petugas Pertamina pun berupaya melokalisir tumpahan solar, agar tidak menyebar.
Sampai dengan pukul 17.00 WIB, petugas Pertamina masih bekerja.
Kepala Depot Pertamina Kota Lhokseumawe Fery, menyebutkan, tumpahan bio solar terjadi setelah selesainya proses bongkar.
"Hasil penyelidikan awal, bio solar tumpah dari pulp kapal," katanya.
Sedangkan untuk jumlah bio solar yang tumpah, Fery tidak bisa memastikan berapa pastinya.
Namun pihaknya memastikan terus berupaya mengangkat semua tumpahan bio solar di laut.
"Bio solar terus kita lokalisir dengan oil boom. Kita prediksi, hari ini sudah tuntas," pungkas Fery.
Baca juga: Asosiasi Logistik dan Forwarder Usul Cabut Subsidi Solar, Ini Alasannya
Masih Dalam Penanganan
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melalukan penanganan rembesan minyak jenis bio solar yang terjadi pada Kapal MT Aerosea Catalina di laut Lhokseumawe, Minggu (24/4/2022).