TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurhayati (40) viral lantaran aksinya mengunjungi rumah warga memakai baju putih dengan kacamata.
Nurhayati merupakan seorang petani yang tinggal di wilayah Kabupaten Pringsewu, Lampung kerap menggedor rumah warga.
Bukan tanpa alasan, Nurhayati melakukan aksi tersebut lantaran untuk meminta bantuan warga.
Baca juga: Wanita Bercadar Putih yang Gedor Rumah Warga di Lampung Dipastikan Tak Terlibat Organisasi Terlarang
Anak ketiga dari enam bersaudara tersebut rupanya terjerat utang pinjaman online (pinjol).
Tak hanya satu, Nurhayati terjerat sampai 11 aplikasi pinjaman online.
Nurhayati yang tahu aksinya viral angkat bicara dan melayangkan permohonan maafnya.
Dikutip dari YouTube TvOneNews, Nurhayati mengaku hanya berniat meminta bantuan warga melunasi utangnya.
"Kenalkan saya Nurhayati, dalam kesempatan ini saya mau meminta maaf kepada warga Lampung khususnya di Kabupaten Pringsewu
Karena saya dianggap meresahkan warga Kabupaten Pringsewu. Maksud dan tujuan saya itu meminta bantuan dana dikarenakan saya memiliki pinjaman online," ucapnya dikutip TribunJakarta.com, Senin (16/5/2022).
Nurhayati rupanya telah melakukan aksi tersebut selama setahun terakhir.
Di balik aksinya, kehidupan pilu Nurhayati pun disorot.
Baca juga: Wanita Bercadar Putih yang Gedor Rumah Warga di Lampung Dipastikan Tak Terlibat Organisasi Terlarang
Dijelaskan Kabid Humasolda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, Nurhayati memiliki rumah tangga yang tidak harmonis.
Ia bercerai dan harus banting tulang membesarkan anaknya seorang diri.
"Dia pernah berumah tangga dan memiliki anak dan di tahun 2012 berpisah atau bercerai dengan suaminya,"
"Dia menjadi tukang punggung keluarga. Dia single parent membesarkan anaknya," jelas Pandra.
Singkat cerita, kata Pandra, ekonomi Nurhayati pun semakin sulit karena terdampak pandemi Covid-19.
Bahkan, dia harus terlilit hutang Rp 39 juta di 11 pinjaman online (pinjol) sekaligus.
"Di tengah pandemi Covid-19, dia mengalami kesulitan ekonomi sehingga melakukan pinjol,"
"Bukan hanya 1 pinjol tapi 11 pinjol dengan total nilai Rp39 juta. Dari pinjol itu, yang sebagian besar dikategorikan sebagai pinjol ilegal. Dugaannya seperti itu," ungkap dia.
Baca juga: Kisah Pilu di Balik Viralnya Sosok Wanita Bercadar Putih Gedor Rumah Warga di Lampung, Ini Profilnya
Pandra menuturkan bahwa Nurhayati mendapatkan banyak ancaman karena terlilit utang pinjol.
Itulah kenapa, dia kerap mendatangi rumah warga dan meminta uang.
Lebih lanjut, Pandra menyebut tak ada satupun warga yang merasa terancam dengan kehadiran Nurhayati.
Justru banyak warga yang merasa iba dan memberikan uang kepada Nurhayati.
"Hasil pemeriksaan, tidak ada satu pun warga merasa terintimidasi terhadap perilaku Nurhayati. Bahkan warga merasa iba dengan memberikan uang, ada yang Rp50 ribu. Warga tidak kenal siapa dia," terang dia.
Baca juga: Wanita Bercadar Putih yang Gedor Rumah Warga di Lampung Dipastikan Tak Terlibat Organisasi Terlarang
Kejiwaannya bakal diperiksa
Polda Lampung akan melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap Nurhayati.
"Nanti kami akan lakukan pemeriksaan psikologi melalui biro SDM psikologi Polda Lampung," kata Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Zahwani Pandra Arsyad kepada wartawan dikutip dari Tribunnews.com, Senin (16/5/2022).
Di sisi lain, Polda Lampung juga memastikan Nurhayati tak terlibat organisasi terlarang.
"Dari pengakuannya juga, dia tidak terafiliasi dengan organisasi tertentu," sambungnya.
Pandra menjelaskan bahwa Nurhayati telah memakai cadar sejak berpisah dengan sang suami.
Dengan kata lain, pakaian itu ditegaskan tak ada hubungannya dengan modus menakuti warga.
"Perlu diketahui, dia pakai pakaian tertutup serba putih itu, dia lakukan semenjak pisah sama suaminya. Jadi itu bukan modus untuk menakuti-nakuti warga. Jadi tidak benar ada ancaman. Tidak terbukti adanya dugaan pidana. Tidak ada ancaman. Bahkan warga kasih dengan ikhlas," jelasnya.
Pandra menuturkan bahwa Nurhayati kini telah dikembalikan kepada pihak keluarga seusai diperiksa.
Nurhayati dan pihak keluarga pun telah meminta maaf atas viralnya kasus tersebut.
"Bahkan keluarga dan kepala desanya sudah hadir. Dia sudah buat pernyataan permohonan maaf atas peristiwa ini. Dan tidak akan mengulangi perbuatan," katanya.
Sumber: TribunJakarta.com