Setelah diurus, 14 jenazah korban kecelakaan maut bus pariwisata Andriansyah dimakamkan pada Senin malam sekira pukul 19.00 WIB.
Dikutip dari TribunJatim, suasana haru menutup kepergian para korban untuk selama-lamanya di dunia.
Warga kampung Benowo Krajan gotong royong menyiapkan segala kebutuhan pemakaman hingga jenazah terakhir dikebumikan.
Tangisan histeris terdengar sejak kabar duka diterima Senin pagi.
Setengah hari penuh, keluarga korban yang juga masih saling bertetangga dibantu warga mengurus pemulasaran 14 jenazah.
Didik Karyono, ketua RW 001 Kelurahan Benowo Surabaya menyebut bakal ada tahlinan satu kampung di Kupang Krajan III malam ini, selepas jenazah terkahir korban kecelakaan lalu lintas di TOL Surabaya Mojokerto KM 712.400A tuntas dikebumikan.
Baca juga: Usut Kecelakaan Bus di Tol Mojokerto, Polisi Lakukan Tes Urine Sopir, Potensi Adanya Unsur Kelalaian
"InsyaAllah nanti akan ada tahlilan satu kampung di Benowo Krajan III, sebagian ada di gang II," sebutnya.
Jenazah yang datang pertama kali adalah pasangan suami istri, Nita Ning Agustin dan Andik Suyanto.
Kedatangan korban pertama itu disambut tangisan histeris keluarga, termasuk ibu dari Andik Suyanto yang jauh-jauh datang dari Gresik guna memastikan kabar duka yang diterima.
"Ambil saja aku ya Allah, anakku sayang. Aku sudah mati," ujar ibu Andik histeris.
Jenazah pasangan suami istri itu kemudian dipisah, lantaran keluarga Andik menginginkan anaknya dimakamkan di Kedamean Gresik sedang Nita dikebumikan di TPU Benowo Surabaya.
Gelombang kedatangan korban kemudian berdatangan menggunakan ambulance.
Sekitar pukul 15.20 WIB, korban selamat, Mujiana yang juga ibu dari korban Nita Agustin datang tiba di rumah dengan luka lebam di wajahnya.
Disusul kemudian oleh dua belas ambulance yang membawa korban masing-masing, Titis Hermi, Sony Suprayitno, Steven Arthur, Stevani Grasio, Dedi Purnomo, Asminah, Fitasari, Ainur Rofik, Cholifah, Maftukah, Diany Astrela dan Gibran.