Rencananya, perjalanan dua hari, dari Tangerang langsung ke Cirebon, berikut ke Situ Lengkong Panjalu, terus ke Pamijahan, Tasikmalaya.
Baru beberapa saat berangkat dari Panjalu saat menuruni jalan Tanjakan Pari, menurut Ny Solihat, jalan bus seperti kurang terkendali dan cukup kencang.
“Penumpang jadi panik begitu sopir ngasih tahu rem busnya blong."
"Saya sama suami dan anak, kan, duduknya di jok paling depan. Ya, jelas panik. Banyak yang baca-bacaan, takbir."
"Jalannya, kan, menurun, kejadiannya mau Magrib," jelasnya, Sabtu, seperti diberitakan TribunJabar.id.
Laju bus yang tidak terkendali tersebut, katanya, baru terhenti setelah menabrak rumah warga.
Baca juga: Patah Tulang Akibat Kecelakaan, Daood Debu Butuh 6 Bulan untuk Sembuh
Baca juga: Penyelidikan Kecelakaan Transportasi Umum Harus Tuntas dan Beri Efek Jera
Sebagai informasi, total terdapat 48 orang luka-luka dan empat orang meninggal dunia.
Dugaan sementara penyebab kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan wisata religi itu karena rem blong.
(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJabar.id/Andri M Dani) (Kompas.com/Kontributor Pangandaran, Candra Nugraha)
Berita lain terkait Kecelakaan Maut di Panjalu Ciamis