Spot selanjutnya adalah jembatan Plunyon.
Kini, setelah film tersebut tayang di bioskop dan viral, Sargiman mengaku kunjungan ke Plunyon Kalikuning mengalami peningkatan tajam.
Jika sebelumnya se hari kadang hanya ada 30-40 pengunjung dan akhir pekan ada 250 pengunjung saat ini jumlahnya meningkat.
Kunjungan hari biasa bisa mencapai 200-an orang. Kemudian akhir pekan bisa sampai 400 pengunjung.
Baca juga: Laris di Malaysia & Singapura, Manoj Punjabi Bakal Perluas Film KKN di Desa Penari ke Seluruh Dunia
"Pada long weekend kemarin, hari Minggu, bisa sampai 580 orang sehari," kata dia.
Para wisatawan umumnya datang ke Plunyon karena penasaran dengan jembatan yang menjadi lokasi syuting film KKN di Desa Penari.
Jembatan yang dibangun sekitar tahun 1980'an ini memang sangat ikonik.
Bagian samping jembatan yang berfungsi untuk pengaman, berwarna hijau dan kuning.
Susunan pondasinya dari bebatuan. Jembatan yang membentang tepat di samping bukit.
Di bawahnya terdapat ngarai Kalikuning yang berkelok - kelok di antara lebatnya pepohonan lereng gunung Merapi. Pemandangan yang terhampar, indah sekali.
Banyak wisatawan yang berfoto mengabdikan diri di jembatan tersebut. Satu di antaranya adalah Elimuna.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Jembatan Plunyon Setelah Jadi Lokasi Syuting KKN di Desa Penari