"Patut disyukuri bahwa hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Mamuju tadi siang tidak berpotensi tsunami karena disamping mekanismenya geser juga karena magnitudonya yang belum cukup kuat untuk menimbulkan deformasi yang dapat mengganggu kolom air laut," ungkap Daryono melalui unggahan Twitter @DaryonoBMKG.
Baca juga: Gempa di Sulawesi Barat, AirNav: Operasional Penerbangan Bandara Tampa Padang Berjalan Normal
Baca juga: Kepala BNPB Sampaikan Tujuh Rekomendasi Terkait Kebencanaan di GPDRR
Daryono menyampaikan, Gempa Mamuju ini memiliki karakteristik “lack of aftershocks” atau miskin gempa susulan.
Hingga Kamis pagi, hanya ada empat gempa susulan dengan kekuatan gempa kurang dari M 5,0.
"Hasil monitoring BMKG hingga pagi ini Kamis 9 Juni 2022, gempa susulan (aftershocks) Mamuju M5,8 telah terjadi 4 kali:
1. Mag. 2,7 8-Jun-22 14.18 WITA
2. Mag. 2,9 8-Jun-22 16.50 WITA
3. Mag. 4,8 8-Jun-22 20.47 WITA
4. Mag. 4,2 9-Jun-22 01.42 WITA," jelas Daryono pada Kamis (9/6/2022) pagi.
Pihanyaknya pun mengingatkan masyarakat agar tak percaya pada ramalan gempa yang akan terjadi di Mamuju hingga kekuatan M6,0.
Ia menegaskan, hingga saat ini belum ada sains dan teknologi yang mampu memprediksi dengan akurat kapan gempa akan terjadi.
"Kpd saudara-saudara saya di Mamuju dan sekitarnya mhn dgn sangat JANGAN PERNAH PERCAYA ramalan gempa yg akan terjadi di Mamuju sekitar Mag 6,0. Jgn pernah percaya dgn peramal gempa. Hingga saat ini blm ada sains & teknologi yg mampu meprediksi dgn akurat kapan gempa akan terjadi," jelasnya.
9 Gempa Merusak dan Tsunami di Pesisir Sulbar
- 23 Des 1915 (M-)
- 11 April 1967 (M6,3) Tsunami
- 23 Feb 1969 (M6,9) Tsunami
- 6 Sep 1972 (M5,8) Tsunami
- 8 Jan 1984 (M6,7)
- 7 Nov 2020 (M5,3)
- 14 Jan 2021 (M5,9)
- 15 Jan 2021 (M6,2)
- 8 Juni 2022 (5,9)
(Tribunnews.com/Tio)