Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Terungkap fakta baru, Moch Subchi Al Tsani (MSAT) alias Mas Bechi tersangka kasus pencabulan santri putri di Jombang tak berada di area pondok pesantren saat ratusan polisi mendatangi ponpes yang dipimpin ayahnya.
Bahkan, pihak keluarga tidak mengetahui keberadaan Mas Bechi.
Pihak keluarga ataupun pengurus ponpes juga tidak dapat menghubungi nomor kontak ponsel milik Mas Bechi.
Hal itu disampaikan langsung oleh perwakilan keluarga yang juga menjadi Ketua DPP Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid), Joko Herwanto.
"Pada saat mbah yai (MM) menyampaikan akan sampaikan langsung ke polda, itu dikiranya Mas Bechi ada di kediaman.
Namun setelah dicek, Mas Bechi tidak ada di kediaman atau lokasi pesantren," ujar Ketua DPP Organisasi Shiddiqiyyah Joko Herwanto yang mewakili keluarga saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (11/7/2022).
Namun, kondisi serba tidak pasti yang berlangsung sejak pagi hingga malam hari itu, akhirnya, menjumpai titik terangnya, sekitar pukul 23.00 WIB.
Baca juga: Mas Bechi Tak Nampak Saat Salat Idul Adha Berjemaah di Masjid Rutan Medaeng
Ponsel sang ayahanda berdering dan ternyata di ujung telepon tersebut terdengar suara sang anak, yakni Mas Bechi.
Joko mengungkapkan, Mas Bechi saat itu memang tidak sedang berada di area ponpes namun berada di suatu tempat bangunan yang disebut-sebut masih sebagai aset pihak keluarga.
"Sampai dengan malam hari, Mas Bechi baru menghubungi pihak keluarga, bahwa posisinya ada di luar (ponpes)," jelasnya.
Joko menceritakan pesan penting obrolan di antara bapak dan anak itu, bahwa Mas Bechi di ujung telepon memilih untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.
Keputusan yang dibuat oleh Mas Bechi untuk menyerahkan diri itu, juga dilatarbelakangi oleh upaya pihak orang tua dalam memberikan pengertian terhadap sang anak.
MM ayahanda Mas Bechi, berani menjanjikan akan mengantarkan sendiri sang anak kepada pihak kepolisian.