News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Baru Islam

Mengenal Kirab Malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta, Iringan Kebo Kyai Slamet dan Pusaka

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KIRAB PUSAKA. Sejumlah keluarga dan abdi dalem Pura Mangkunegaran melakukan kirab pusaka mengelilingi benteng di Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (06/12/2010). Kirab tersebut diadakan untuk memperingati malam 1 Suro tahun baru penanggalan jawa atau 1 Muharam 1432 Hijriyah.--Mengenal kirab malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta.

TRIBUNNEWS.COM - Kirab malam 1 Suro adalah tradisi Keraton Kasunanan Surakarta yang dilaksanakan pada malam hari sebelum tanggal 1 Muharram.

Menurut KBBI, kirab adalah perjalanan bersama-sama atau beriring-iring secara teratur dan berurutan dalam suatu rangkaian upacara (adat, keagamaan, dan sebagainya).

Ritual kirab malam 1 suro telah menjadi tradisi selama ratusan tahun di Surakarta dan diwariskan secara turun temurun.

Makna dari ritual malam 1 Suro ini ialah refleksi diri atau mengingat kembali kesalahan yang telah diperbuat selama satu tahun yang telah dilewati.

Malam satu suro menandai bergantinya tahun, sehingga pada lembaran baru ini diharapkan berubahnya sifat kita menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Pada malam Ritual Kirab Satu Suro di Keraton Surakarta, ada ribuan orang berpartisipasi dalam iringan, dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

Baca juga: Arti Malam 1 Suro, Sejarah dan Makna Simbol Ritual Malam 1 Suro Tradisi Jawa dan Islam-Jawa

Mengenal Kirab Malam 1 Suro di Keraton Kasunanan Surakarta

Kirab malam 1 suro dihadiri oleh Raja beserta keluarga dan kerabat, kemudian abdi dalam wilayah Solo Raya, hingga masyarakat umum.

Pelaksanaan kirab malam 1 Suro juga menghadirkan Kebo (Kerbau) Bule sebagai cucuk lampah kirab, keturunan dari Kebo Kyai Slamet.

Kebo Bule bukan kerbau biasa.

Konon kerbau-kerbau ini adalah pusaka yang amat berharga bagi Sri Susuhunan Pakubuwono II, yang diberi oleh Bupati Ponorogo.

Kerbau itu diberikan kepada Sri Susuhunan PB II bersamaan dengan pusaka bernama Kyai Slamet, sehingga Kerbau bule ini dinamakan Kebo Kyai Slamet.

Tradisi Kebo Bule memperingati malam 1 Suro di Solo. (KOMPAS.COM/ M Wismabrata)

Kerbau bule yang sekarang berada di kawasan keraton adalah keturunan dari Kebo Kyai Slamet pada ratusan tahun silam.

Semua peserta kirab menggunakan pakaian warna hitam, dimana laki-laki menggunakan pakaian adat Jawa berwarna hitam atau yang dikenal dengan busana Jawi jangkep, dan wanita menggunakan kebaya berwarna hitam.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini