Barisan kebo bule berada di paling depan beserta pawangnya, barisan kedua dan selanjutnya adalah abdi dalem bersama putra-putri Sinuwun dan Pembesar Keraton yang membawa sepuluh pusaka Keraton.
Selama prosesi kirab berlangsung tak satupun peserta kirab mengucapkan satu patah kata, hal tersebut memiliki makna perenungan diri terhadap apa yang sudah dilakukan selama setahun kebelakang.
Yang unik adalah selesainya ritual ini dilaksanakan, banyak masyarakat yang mengambil kotoran kebo bule.
Bagi sebagian orang, hal ini dipercaya membawa keberkahan dan juga kemakmuran, dikutip dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.
Baca juga: Apa Itu Malam 1 Suro? Simak Sejarah dan Makna dari Peringatan Malam 1 Suro
Selama prosesi kirab berlangsung, tidak satu orangpun peserta diperbolehkan untuk berbicara meski hanya berbisik.
Makna laku tapa bisu sebagai bentuk instrospeksi diri atau perenungan akan perilaku selama ini yang kurang baik agar tidak terulang kembali.
Seluruh peserta laku tapa bisu mengenakan busana Jawa lengkap dengan beskap hitam untuk pria.
Sedangkan peserta kirab perempuan mengenakan kebaya gelap atau hitam dan sanggul Jawa dengan tusuk penyu.
Semua peserta juga tidak boleh mengenakan alas kaki, dikutip dari Puromangkunegaran.
Baca juga: Rute Kirab Pusaka Malam Satu Suro Keraton Kasunanan Solo Malam Ini, Start Pukul 23.00 WIB
Keraton Kasunanan Surakarta akan melakukan Kirab malam 1 suro
Tara Wahyu Nor Vitriani, Vincentius Jyestha Candraditya
Keraton Kasunanan Surakarta akan melakukan Kirab malam 1 suro yang diikuti kerbau atau kebo bule.
Sebelumnya, ada 11 ekor kebo bule yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Namun, 5 di antaranya saat ini sudah diisolasi di area Magangan untuk Kirab Malam 1 Suro.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Pengageng Parentah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, KGPH Dipokusumo.