News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buntut Cekcok dengan Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin Ditutup Warga hingga Dijaga Polisi

Penulis: Nuryanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Padepokan Nur Dzat Sejati ditutup warga (kiri), Gus Samsudin di Polsek Kademangan, Minggu (31/7/2022) (kanan). Kini padepokan milik Gus Samsudin ditutup dan dijaga polisi, diduga buntut perseteruan dengan Pesulap Merah.

Unggahan ini seolah menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar tutup.

Usai Pesulap Merah ramai membahas mengenai teknik dukun yang dilakukan oleh Gus Samsudin, kini Padepokan Nur Dzat Sejati telah resmi ditutup. (Kolase Surya.co.id)

Polres Blitar Jaga Padepokan Gus Samsudin

Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin dijaga puluhan polisi sejak Senin (1/8/2022) pagi.

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor (Polres) Blitar, Iptu Udiyono, menyebut penjagaan oleh personel kepolisian itu dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan terjadinya tindakan anarkis.

“Polres Blitar sudah mengirimkan satu peleton anggota untuk berjaga di padepokan."

"Penjagaan ini akan dilakukan sampai terjadinya mediasi lebih lanjut yang sedang diupayakan Bapak Kapolres Blitar,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Awal Mula Perseteruan Pesulap Merah dan Gus Samsudin, Bongkar Trik Pengobatan hingga Ketemu Langsung

Aplikasi Layanan Publik Desa Rejowinangun Disebut Diretas

Kepala Desa Rejowinangun mengungkapkan, aplikasi layanan publik berbasis internet milik Pemerintah Desa Rejowinangun kini diretas.

Hal itu terjadi beberapa hari setelah Pesulap Merah dan pendukungnya mendatangi Padepokan Nur Dzat Sejati.

“Kami ini kan sudah desa digital. Pelayanan publik sudah berbasis internet."

"Aplikasi pelayanan kependudukan di-hack, data base diacak-acak,” ungkapnya kepada Kompas.com, Senin.

Momen Pesulap Merah ingin bertemu dengan Gus Samsudin. (Tangkap layar YouTube Marcel Radhival)

Ia menyebut, aplikasi pelayanan kependudukan baru dapat diakses lagi pada Senin siang, setelah sempat tak bisa dikendalikan peretas selama empat hari terakhir.

Selain aplikasi pelayanan kependudukan, kata dia, portal untuk UMKM di Desa Rejowinangun juga diserang hacker.

“Di portal itu muncul tulisan ‘Rejowinangun Berhati Anarkis’,” imbuhnya.

Baca juga: Fakta Baru Gus Samsudin: Padepokannya Digeruduk Ratusan Warga, Kini Dijaga 24 Jam oleh Polisi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini