TRIBUNNEWS.COM - Sosok Tri Fajar Firmansyah merupakan pendukung PSS Sleman yang tergabung dalam kelompok suporter Brigata Curva Sud (BCS).
Tri Fajar Firmansyah sebelumnya dinyatakan meninggal dunia setelah menjadi korban salah sasaran saat terjadi kericuhan suporter sepakbola di sekitaran Babarsari, Senin (25/7/2022) malam.
Menurut laporan TribunJogja, Fajar meninggal dunia setelah menjalani perawatan selama delapan hari di rumah sakit.
PSS Sleman turut menyampaikan duka atas meninggalnya Tri Fajar Firmansyah yang merupakan warga Dusun Glendongan, Padukuhan Tambakbayan, Caturtunggal, Depok, Sleman ini.
"Keluarga besar PSS Sleman mengucapkan turut berduka atas berpulangnya saudara kita, Tri Fajar Firmansyah. Semoga almarhum diterima di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis PSS Sleman melalui akun Instagram @psssleman.
Baca juga: Kronologi Suporter PSS Tri Fajar Firmansyah Meninggal, Kritis 8 Hari hingga Tangisan sang Ayah
Sosok Fajar Tri Firmansyah
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman, AKP Ronny Prasadana mengatakan, Fajar mengalami kritis setelah mendapat luka di bagian kepala belakang.
“Korban kritis, ada retak di kepala belakang dan hari ini menjalani operasi. Dia adalah tukang parkir yang kerja malam, dia bukan suporter Solo, dia adalah warga Yogya yang disikat oleh oknum suporter,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman AKP Ronny Prasadana, Selasa (26/07/2022), dikutip dari TribunJogja.com.
Mengenai sosok Fajar Tri Firmansyah ini dibeberkan oleh Amin, seorang tetangga yang juga teman dekat Fajar.
Menurut penuturannya, Fajar adalah pendukung PSS Sleman yang bekerja sebagai mitra ojek online.
Fajar sering bekerja sampai malam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Amin mengatakan, Fajar merupakan sosok yang baik.
Saat peristiwa pengeroyakan terjadi, Fajar sebenarnya berniat untuk menemani kawannya yang seorang juru parkir.
Namun, nasib apes nan nahas justru dialaminya, ia malah menjadi korban pengeroyokan.