News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahapan Penelitian Eduwisata Malam GLOW Kebun Raya Bogor Dilanjutkan

Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tahap penelitian eduwisata malam Kebun Raya Bogor, GLOW, dilanjutkan menuju fase T2.

TRIBUNNEWS.COM - Tahap penelitian eduwisata malam Kebun Raya Bogor, GLOW, dilanjutkan menuju fase T2.

Kebun Raya pada tahapan riset T2 ini mengundang pengunjung secara terbatas untuk melengkapi hasil kajian secara komprehensif.

Pihak Kebun Raya menegaskan tidak benar adanya penjualan tiket pada tahap ini.

Berkaitan info dijualnya tiket, Kebun Raya mengonfirmasi hal tersebut bukanlah tiket, melainkan struk pembayaran stall makanan di kebun raya dan gelang tanda registrasi.

Penelitian fase T2 ini dilakukan mengacu kepada surat dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Nomor B-2406/III.5/DI.03.01/7/2022 tentang Informasi Hasil Kajian Analisa ALAN (Artificial Light at Night) dengan cahaya buatan pada program GLOW Kebun Raya sudah dilakukan selama enam bulan atau fase T0 dan T1.

GLOW berlanjut sebagai bagian dari lanjutan riset dengan mengundang pengunjung secara terbatas dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa, keluarga, anak didik dan dari kalangan akademisi sampai individu dari berbagai profesi.

Jumlahnya pun dibatasi maksimal 500 orang setiap malamnya.

GLOW Kebun Raya Bogor berlanjut sebagai bagian dari lanjutan riset dengan mengundang pengunjung secara terbatas dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai dewasa, keluarga, anak didik dan dari kalangan akademisi sampai individu dari berbagai profesi. (Tribunnews/IST)

Baca juga: Lestarikan Budaya Sunda, Kebun Raya Bogor Gandeng Budayawan untuk Tampilkan Pertunjukan Seni Budaya

Oleh sebab itu aktifitas Kebun Raya malam dilakukan setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu untuk kebutuhan riset.

Durasinya hanya 3 jam mulai pukul 19.00 hingga 22.00 WIB dan luasan area Glow di dalam kebun raya hanya 3 persen dari total luasan Kebun Raya Bogor seluas 87 hektare.

Selama riset fase T2 berlangsung tidak ada tiket yang harus dibayar oleh pengunjung, sebab ini merupakan bagian dari program (CSR) Corporate Social Responsibility PT Mitra Natura Raya sebagai mitra kebun raya untuk masyarakat umum dan warga Bogor khususnya.

Untuk itu warga Bogor yang ingin mengetahui program pendidikan kebun raya di malam hari, dapat hadir langsung pada hari Jumat-Minggu.

Adapun hasil riset T0 dan T1 disampaikan tidak ada dampak yang merusak tumbuhan di kebun raya oleh Kepala Pusat Riset Konservasi Tumbuhan, Kebun Raya, dan Kehutanan BRIN Dr Andes Hamuraby Rozak, namun demikian tahapan T2 dengan menghadirkan elemen manusia di dalamnya perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil riset yang lebih komprehensif dari peneliti BRIN.

Peneliti BRIN telah menyampaikan langsung hasil riset tahapan T0 dan T1 kepada Wali Kota Bogor Bima Arya bahwa sampai dengan riset tahapan T1 hasilnya tidak ada dampak pengaruh yang signifikan terhadap pohon-pohon yang disinari oleh cahaya buatan.

Baca juga: Festival Pasanggiri Tari Jaipong Diselenggarakan di Kebun Raya Bogor

Tentang GLOW Kebun Raya Bogor

Sebelumnya, munculnya polemik dari sekelompok orang yang mengatasnamakan budayawan sangat tidak beralasan, beredarnya narasi miring dari kelompok Aliansi Budayawan mengatakan GLOW adalah tempat Dugem, mengundang kemaksiatan, beredarnya minuman alkohol, tentu itu tidak benar.

Sementara pihak Kebun Raya Bogor menerangkan, GLOW merupakan wisata edukasi pengetahuan hayati dan sejarah Kebun Raya Bogor dibalut dengan teknologi yang mengandung pesan kuat menjaga konservasi tumbuhan, sejarah serta budaya Sunda yang dipadukan dengan komunikasi digital visual agar diminati oleh generasi muda sekarang tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur kearifan lokal budaya tatar Sunda.

Narasi GLOW tidak lepas dari lima pilar Kebun Raya, yaitu konservasi, edukasi, wisata alam, jasa lingkungan, dan penelitian yang sesuai dengan tugas dan fungsi kebun raya itu sendiri, bahkan didalamnya muncul simbol-simbol kearifan lokal yang sangat kuat seperti alunan kacapi suling, visual senjata kujang maung bodas, bahkan di Taman Astrid menampilkan asal muasal sejarah Kebun Raja Pajajaran Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi.

Kebun Raya Bogor bahkan telah memberikan ruang ekspresi kepada para budayawan yang memiliki karya, untuk setiap akhir pekan mereka tampil, ada jaipong, kacapi suling, reog, tarawangsa, karinding dan sebagainya.

Lanjutan riset di GLOW Kebun Raya Bogor (Tribunnews/IST)

Pada tanggal 19-21 Agustus 2022 akan dilaksanakan gelaran Festival Pencak Silat Seni Tradisi Kebun Raya Cup yang pertama di Kebun Raya Bogor, ini merupakan komitmen PT Mitra Natural Raya untuk melestarikan pencaksilat sebagai budaya bangsa Indonesia.

GM Coorporate Communication dan Security PT MNR,  Zaenal Arifin  mengatakan, pembukaan GLOW yang sudah dua minggu dilakukan ini, terkait lanjutan riset yang dilakukan oleh peneliti BRIN. Wisata edukasi malam kebun raya GLOW dibuka dengan menghadirkan pengunjung dalam jumlah terbatas untuk melengkapi riset secara komprehensif dari peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Sejak dua minggu dilaksanakannya fase penelitian T2 oleh peneliti Badan Inovasi Riset Nasional (BRIN), Kebun Raya mengundang secara berkala para budayawan untuk melihat langsung GLOW, hasilnya apa yang ada di dalam tidak seperti yang di beritakan.

"Ternyata setelah saya melihat langsung GLOW di Kebun Raya malam hari, sama sekali tidak ada menjual minuman keras, yang ada hanya minuman bajigur, wedang uhuk dan minuman hangat jahe merah, selain itu kental sekali dengan nuansa budaya tatar sunda," kata Abah Haris Oray pelaku seni budaya lengser Kota Bogor.

Pelajar sekolah yang hadir di wisata edukasi malam GLOW pun sangat antusias menikmati setiap zona untuk berfoto di lokasi yang sangat instagramable.

“Program edukasi wisata Kebun Raya Malam GLOW sungguh menarik dan ramah anak sehingga anak-anak bisa belajar mengenal tumbuhan yang berada di setiap zona. Bagus banget, banyak spot foto yang Instagramable” Ujar Indah, mahasiswi Universitas di Kota Bogor.

Setiap pengunjung yang hadir akan mendapatkan gelang registrasi yang digunakan selama berada di dalam kebun raya pada malam hari, diberlakukan sistem tap in dan tap out untuk memonitor jumlah pengunjung yang masuk dan keluar, ini adalah bagian dari SOP pengamanan GLOW.

Pengamanan didalam sangat ketat security akan terus mengawasi pergerakan pengunjung melalui cctv room control dimana puluhan kamera cctv tersebar disetiap daerah yang dilintasi pengunjung, selain itu juga pengamanan didalam melibatkan unsur keamanan wilayah dan pengamanan VVIP.

Narasi yang menyatakan bahwa Program edukasi Kebun Raya Malam adalah kegiatan yang menyalahi ketentuan wilayah PAM Ring 1 dan mengabaikan marwah Kebun Raya dengan kegiatan dugem, peredaran alkohol, asusila dan lain sebagainya tentunya tidak benar.  

“Program Kebun Raya Malam merupakan bagian dari upaya Kebun Raya memberikan informasi edukasi konservasi tumbuhan, sejarah dan budaya Indonesia dengan pola komunikasi visual di malam hari. Ini adalah sebuah inovasi yang dilakukan untuk menyesuaikan jaman yang semakin maju agar generasi muda kembali mencintai Kebun Raya Bogor dan tetap menghormati kearifan lokal nilai-nilai luhur Budaya  tatar Sunda,” Ujar Zaenal Arifin, GM Corporate Communication PT Mitra Natura Raya.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini