TRIBUNNEWS.COM - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mencatat ada 3.744 kasus HIV/AIDS pada periode Januari hingga Juni 2022.
Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Jabar Yudi Koharudin mengatakan grafik ini cenderung meningkat tiap tahunnya.
"Itu data dari aplikasi Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) hingga bulan Juni 2022."
"Kalau dari grafik di Jabar ada kenaikan tiap tahun naik."
"2020-2022 kelihatan menurun karena memang kita tidak bisa banyak melakukan pengetesan karena pandemi. Sekarang di 2022, di setengah tahun saja kita sudah bisa menemukan 3.744 kasus," kata Yudi, Kamis (25/8/2022) dikutip dari Kompas.com.
Adapun dari jumlah tersebut, ada lima daerah di Jabar dengan kasus tertinggi.
Baca juga: Gejala HIV/AIDS: Gejala Awal HIV Mirip Flu, Dapat Menyerang Sistem Kekebalan Tubuh
Diantaranya ialah Kota Bandung, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Bekasi.
Lanjut Yudi mengatakan, dari 3.744 kasus tersebut paling banyak menyerang mereka yang berusia 29-45 tahun.
69,2 persen di antarnya berusia 29-45 tahun dan 18,4 persen berusia 20-24 tahun.
Kemudian Yudi menyebut, penyebab penularan terbesar datang dari aktivitas seksual.
"Penyebabnya gaya hidup mungkin karena HIV ini bisa menular salah satunya karena melakukan hubungan seks berisiko atau bukan dengan pasangannya."
"Kalau dari alat suntik dan lainnya itu justru kecil, yang besar itu penularan dari hubungan seksual yang berisiko bukan dengan pasangan," kata Yudi.
Penularan HIV/AIDS
Dikutip dari Healthline, penularan HIV bisa melalui:
- Darah
- Air mani
- Cairan vagina dan dubur
- ASI