“Waktu di polsek mereka bilang adik saya DPO narkoba.
Tapi malah adik saya dibawa ke rumah sakit, kami jadi bingung,” ujar Alex.
Sesampainya di rumah sakit, Alex dan keluarganya merasa terpukul melihat kondisi Aidil yang babak belur.
Mereka meminta hasil visum ke pihak rumah sakit.
“Tapi ada polisi yang menghalangi dan tidak memberikan hasil visum tersebut,” jelasnya.
Aidil kini telah dibawa pulang dari rumah sakit, karena pihak keluarga tak memiliki uang yang cukup untuk menjalani perawatan.
Ia meminta agar anggota polisi yang telah menganiaya korban dapat segera diadili secara hukum.
“Kami minta Kapolda menindak lanjuti laporan ini, kami masyarakat tak mampu,” ungkapnya.
Kapolsek Seberang Ulu 1 Palembang, Kompol Ahmad Firdaus membantah anggotanya melakukan penganiayaan terhadap Aidil.
Baca juga: Partai Gerindra Sangat Marah Anggota DPRD Palembang Aniaya Perempuan di SPBU
Aidil merupakan target operasi mereka yang melarikan diri saat dilakukan pemeriksaan.
“Tidak ada penganiayaan itu, bukan (dianiaya).
Dia itu coba melarikan diri, untung kita selamatkan kalau nggak mati dia,” ujar Firdaus melalui sambungan telepon.
Ketika penangkapan berlangsung, Aidil, menurut Firdaus, melompat dari gedung pemeriksaan sehingga mengalami luka memar di sekujur tubuhnya.
Petugas yang melihat kejadian itu, langsung membawa Aidil ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.