AWP diduga meninggal dunia di RST Salatiga setelah mengalami luka-luka.
Tribunjateng.com telah mengonfirmasi kepada Brigjen TNI Tatang Subarna Kadispen TNI Angkatan Darat namun belum dibalas. WA yang dikirim ke Kadispen sudah dibaca.
Baca juga: 4 Warga Papua Dimutilasi Oknum TNI, Anggota DPR: Lebih Hebat dari Kasus Ferdy Sambo
Sementara itu, Kapolres Salatiga, AKBP Indra Mardiana dikonfirmasi Tribunjateng.com, membenarkan kejadian tersebut dan sudah ada laporan ke Polres Salatiga.
“Ya mas,” kata Kapolres ketika dihubngi Tribunjateng.com melalui pesan singkat, Jumat (2/9/2022).
Kejadian berawal oknum anggota Batalyon Infanteri 411 berinisial Pratu RW mengendarai sepeda motor berboncengan dengan temannya dari Bank Mandiri Jalan Diponegoro menuju Pasar Buah Jalan Taman Pahlawan Kota Salatiga, Kamis (1/9/2022) sekitar pukul 13.40.
Kemudian kendaraan Pratu RW bersenggolan dengan mobil pick up carry berpenumpang lima orang yakni AA (20) warga Magelang, Y (22), AS (23), AF (22), dan AWP (32) merupakan warga Temanggung.
Selanjutnya mobil pick up melaju ke arah Pasar Blauran dan Pratu RW mengikuti dari belakang.
Tak lama kemudian, terjadi cekcok antara Pratu RW dengan lima orang tersebut di depan Masjid Pasar Blauran.
Baca juga: Pria di Kabupaten Belu NTT Ditangkap Karena Aniaya Anggota Polisi Saat Pesta
Lima orang tersebut kemudian tantang berkelahi Pratu RW.
Karena kalah jumlah, istri Pratu RW melaporkan hal tersebut dalam grup WA leting untuk meminta bantuan.
Teman leting kemudian datang.
Lima orang warga sipil itu diamankan oleh anggota TNI Batalyon Infanteri 411 di Pasar Sapi Salatiga kemudian dibawa ke Mako Batalyon Infanteri 411.
Kemudian lima orang itu mengalami luka-luka.
Selanjutnya korban dibawa ke RS DKT Salatiga untuk dilakukan pengobatan.
Empat orang masih dalam perawatan, namun nyawa AWP tidak tertolong. (*/tim)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Ketika Istri Pratu TNI RW Panik Suami Dikeroyok di Salatiga, Brigjen Tatang: Lapor WA Grup Leting