News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Apa Itu Sekaten, Upacara Tradisional Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perayaan Upacara Sekaten di Keraton Surakarta (Solo).

Rangkaian Upacara Sekaten

Sekaten 2019 (tweet Twitter @GKRHayu)

Upacara tradisional sekaten diselenggarakan selama 7 hari dari tanggal 5 sampai dengan 11 bulan Mulud atau Rabi’ul Awal.

Adapun tahapannya, mula-mula gamelan sekaten dibunyikan sebagai pertanda dimulainya upacara Sekaten.

Gamelan Sekaten mulai dibunyikan mulai jam 16.00 sampai kira-kira jam 23.00 pada tanggal 5 Rabi’ul Awal.

Selanjutnya gamelan dipindahkan ke pagongan di halaman Masjid Besar, yang dilaksanakan pada tanggal 5 Rabi’ul Awal mulai jam 23.00.

Di pagongan ini, gamelan Sekaten dibunyikan pada waktu siang hari dan malam hari, kecuali pada waktunya shalat dan Jumat.

Tahapan selanjutnya adalah hadirnya Sri Sultan beserta pengiringnya ke serambi Masjid Besar untuk mendengarkan pembacaan riwayat kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan pada tanggal 11 Rabi’ul Awal mulai jam 20.00 hingga 23.00.

Tahap terakhir adalah dikembalikannya gamelan Sekaten dari halaman Masjid Besar ke kraton, dan sebagai pertanda berakhirnya upacara Sekaten.

Tahapan ini diselenggarakan pada tanggal 11 Rabi’ul Awal mulai jam 23.00.

Baca juga: Permainan Tradisional Jambi Ago Gilo, Boneka yang Bisa Memberontak Hingga Peserta Terlempar

Upacara Garebeg Mulud

Upacara ini merupakan satu rangkaian dengan upacara sekaten.

Garebeg mulud adalah garebeg yang diadakan di bulan Mulud untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Dalam upacara garebeg mulud terdapat upacara gladhi resik, numplak wajik dan garebeg mulud (miyosipun Hajad Dalem).

1. Upacara Gladhi Resik

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini