News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengenal Apa Itu Sekaten, Upacara Tradisional Peringatan Hari Lahir Nabi Muhammad

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi perayaan Upacara Sekaten di Keraton Surakarta (Solo).

Gunturmadu adalah nama salah satu perangkat gamelan pusaka kraton, melambangkan turunnya wahyu.

3. Nagawilaga

Nagawilaga merupakan nama perangkat gamelan sekaten yang mengandung makna kemengan perang yang abadi.

4. Yaumi

Yaumi menjadi salah satu judul gending sekaten yang mengandung makna hari maulid Nabi Muhammad SAW.

5. Salatun

Salatun adalah judul salah satu gending gamelan sekaten, berasal dari Bahasa Arab yang berarti berdoa, yang mengandung makna berdoa menyembah Tuhan Yang Maha Esa.

6. Dhindang Sabinah

Dhindang Sabinah merupakan judul salah satu gending sekaten, yang mengandung makna mengenang jasa para mubalikh yang menyiarkan agama Islam sejak abad ke XIII Hijriyah.

7. Ngajatun

Ngajatun adalah salah satu gending sekaten yang mengandung makna kemauan hati yang kuat untuk masuk Islam, dan supiyatun, juga salah satu gending sekaten yang mengandung makna kemauan yang kuat untuk mencapai kesucian hati.

Pantangan Tradisi Sekaten

GREBEG SEKATEN. Sejumlah abdi dalem KEraton yogyakarta membawa sejumlah gunungan menuju Masjid Gede Kauman saat peryaan Grebeg Sekaten di Kota Yogyakarta, Rabu (21/11/2018). Grebeg Sekaten merupakan prosesi adat dalam rangka memperingati kelahiran nabi Muhammad SAW. TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)

Ada beberapa pantangan dalam tradisi Sekaten, di antaranya:

1. Para abdi dalem niyaga (penabuh gamelan) semala menjalankan tugasnya memukul gamelan pusaka Kyai Sekati dilarang untuk melakukan hal-hal tercela, baik perkataan maupun perbuatannya.

2. Para abdi dalem juga pantang melangkahi gamelan pusaka, dilarang untuk menabuh atau memukul gamelan sebelum menyucikan diri dengan berpuasa dan mandi jamas.

3. Para abdi dalem niyaga pantang membunyikan gamelan pada malam Jumat dan hari Jumat siang, sebelum lewat waktu shalat dhuhur.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Sekaten

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini