Pria tersebut mengungkapkan, bahwa pihaknya hanya sebagai perwakilan saja. Tidak semua PPPK guru berangkat ke Jakarta karena terkendala transport.
Menurutnya, sesuai data sejumlah 1.166 guru honorer diterima PPPK di Kota Bandar Lampung.
"Kami diterima sebagai PPPK Oktober dan Desember 2021 yang semestinya Januari sudah mendapatkan SK," tambah pria berjaket hodie cokelat.
"Sampai detik ini juga belum juga mendapatkan SPMT, tolong kami bang Hotman."
Sementara itu SK (Surat Keputusan) PPPK sudah dikeluarkan Juli 2022. Padahal idealnya pada Januari 2022.
Alasan PPPK guru belum digaji, menurut mereka karena tidak ada dana alokasi umum (DAU) dari pemerintah pusat yang dijanjikan untuk menggaji guru honorer.
Namun para PPPK guru ini mengklaim telah mendapat informasi dari komisi X DPR RI dan DPD RI.
Ternyata Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sudah mentransfer DAU sebesar Rp 43 miliar dan Rp 38 M yang asumsinya untuk gaji guru honorer dari Januari sampai Desember 2022.
Para PPPK guru ini kini berharap kepada Hotman Paris.
Sebab mereka mengaku sudah melapor kepada komisi X DPR RI, namun tidak ada solusi.
Bahkan mereka juga mengaku sudah melapor ke Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim.
Baca juga: Siswi SD Diduga Dirudapaksa Kepala Sekolah, Orang Tua Mengadu ke Hotman Paris, Ini Kata Polda Sumut
Lalu, mengadukan kepada DPRD Kota Bandar Lampung. Juga tidak ada solusinya.
"Solusi terakhir dan harapannya terakhir kami bang Hotman, di Indonesia ini untuk mendapatkan keadilan harus viral. Tolong kami bang Hotman," ucap pria berjaket hodie cokelat.
Para guru PPPK ini juga membawa poster bertuliskan di antaranya "Kami memperjuangkan hak guru PPPK Balam meskipun resiko kami dipecat demi keadilan #pppk".