Tak kuat menahan sakit di punggungnya, PS lalu tumbang dengan kondisi bajunya yang basah karena darah.
Faisal yang melihat PS dikerumuni warga langsung membawa korban ke klinik terdekat mengenakan mobil.
Kala itu, Faisal sadar baju yang dikenakan PS basah, tapi tak menyangka basah karena darah.
“Bajunya basah. Kirain saya bukan darah,” katanya dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TvOneNews, Sabtu (22/10/2022).
Di perjalanan menuju klinik, bocah SD itu masih sadar dan sempat menjawab pertanyaan warga yang ikut mengantar.
Ia menjelaskan kondisinya saat itu yang sudah lemas dan kepalanya pusing.
“Sesudah itu dia enggak bicara apa-apa, mungkin udah lemas,” katanya lagi.
Sampai di klinik, PS diminta untuk langsung dirujuk ke Rumah Sakit Rajawali lantaran di tempat tersebut tak ada persediaan oksigen.
Kala itu juga, Faisal langsung membawa PS ke Rumah Sakit Rajawali.
Saat itu ia melihat kondisi korban sudah pucat karena kehabisan oksigen dan darahnya terus mengalir.
“Saat di perjalanan ke rumah sakit, kami melihat ini anak pucet banget. Mungkin di perjalanan ke rumah sakit si anak sudah meninggal,” katanya lagi.
“Saya panik, tahunya di RS Rajawali itu sudah berceceran darah dan katanya sudah meninggal dunia,” sambungnya.
Keluarga Tak Ada Masalah
Paman korban, Galih Pratama (30) mengatakan, selama ini orangtua korban maupun korban sendiri tidak ada masalah dengan orang lain, sehingga pihak keluarga pun masih bingung atas perbuatan keji pelaku terhadap keponakannya itu.