Ia menjelaskan, saat ini tingkat keberanian pelaku begal di Manokwari sudah naik.
"Dulu hanya ancam di jalan, kalau sekarang main bacok baru periksa barang berharga," jelas Gultom.
Rata-rata, pelaku begal di Manokwari saat ini sudah masuk usia di atas 17 tahun dan bukan lagi kategori anak-anak.
Lantas tingkatkan patroli
Terkait aktivitas begal dan pelaku pencurian dengan kekerasan, Polres Manokwari mengaku sudah meningkatkan patroli.
"Memang walau sudah dilakukan peningkatan patroli, pelaku kejahatan masih saja beraktivitas," ujar Kasat Lantas Polres Manokwari Iptu Subhan Ohoimas.
Baca juga: Pria di Karawang Cerita Menjadi Korban Begal dan Dibuang ke Sawah, Ternyata Ini yang Terjadi
Hanya saja, para pelaku ketika beroperasi mereka sering melihat cela saat petugas tidak ada di lapangan, baru mereka beraksi.
"Kita semua tahu baru kemarin ada satu pengendara roda dua menjadi korban begal di Manokwari," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta bari pengendara baik roda dua dan empat, agar harus tetap waspada serta mengikuti aturan.
"Khusus untuk pengendara roda dua harus mulai melengkapi tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) dan helm," jelas Subhan.
Pasalnya, ketika terjadi sesuatu hingga kendaraannya hilang, petugas bisa langsung melacak keberadaannya.
Baca juga: Pria di Karawang Cerita Menjadi Korban Begal dan Dibuang ke Sawah, Ternyata Ini yang Terjadi
Tak hanya itu, penggunaan helm juga betul-betul melindungi pengendara, ketika ada serangan di bagian kepala.
"Helm ini bisa meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan di bagian kepala," katanya.
Subhan menjelaskan, aksi-aksi kriminal di jalanan Manokwari, Papua Barat, terjadi pada malam hari hingga subuh.