Dilansir dari Kompas.com (6/10/2022), SW tega menghabisi nyawa putra pertamanya tersebut di rumahnya sendiri pada malam hari sekitar 01.00 WIB.
Saat itu, pelaku menunggu kepulangan korban di teras rumah.
Baca juga: Fakta-fakta Mahasiswi Bunuh Bayinya di Ciamis, Motif Malu Punya Anak Hasil Hubungan Terlarang
Setelah korban pulang dan tidur di teras rumah, tiba-tiba terlintas niat untuk membunuh korban.
"Kemudian pada pukul 01.00 WIB, melihat korban sudah pulang ke rumah, dan tiduran di teras rumah, pada saat melihat korban tertidur, di depan teras timbul niat dari tersangka untuk melakukan pembunuhan," kata Waka Polres Sragen, Kompol Iskandar, Selasa (5/10/2022) dikutip dari Kompas.com.
SW lalu mengambil batu cor-coran dengan ukuran cukup besar dan memiliki berat kurang lebih 5 kilogram.
SW kemudian menghantamkan batu tersebut ke kepala korban sebanyak 8 kali.
Bahkan SW juga mengucapkan kalimat selamat jalan pada sang anak.
"Setelah itu, sambil dijatuhkan batu itu, sambil mengucapkan kata-kata selamat jalan le," tambahnya.
Karena korban belum meninggal, pelaku lalu mengambil cangkul dan dipukulkan lagi di kepala korban.
Cangkul tersebut sampai lepas dari besinya setelah digunakan untuk menghantam korban.
Setelah memastikan kematian korban, pelaku membungkus korban dengan tikar dan diikat menggunakan tali.
Namun, karena tak kuat mengangkat sendirian, SW pun sempat meminta pertolongan kepada orang lain.
Ia menelepon anaknya yang berada di Jakarta untuk mengubungi saudaranya agar datang ke rumah.
Saudara yang datang ke rumah kemudian dimintai tolong untuk membantu pelaku membuang jasad korban ke sungai belakang rumah.