Keluarga korban, Gunadi menjelaskan jika tersangka berinisial K sempat mendatangi ibu FA pada hari Minggu (13/11/2022).
Tersangka datang dengan tujuan agar ibu FA mau menandatangani surat perdamaian.
Baca juga: Update Insiden Runtuhnya Atap SD yang Memakan Korban Jiwa, 2 Pemborong Jadi Tersangka
Tersangka datang bersama istrinya dan membawa tiga lembar surat.
Ibu FA menolak untuk melakukannya karena masih dalam keadaan berduka.
"Awalnya silaturahim lalu menyampaikan surat pernyataan ini bahwa ibu FA disuruh tanda tangan. Tapi ibu FA tidak berani karena belum bisa berpikir apa pun, masih berkabung," ungkapnya.
Gunadi mengatakan jika surat yang diajukan sudah jadi dan pihak keluarga hanya diminta tanda tangan.
"Isinya yang mengetik sana, di sini cuma menerima saja. Dari sana sudah ada tanda tangan dan bagian tanda tangan ibu F ada materainya tapi belum ditandatangani," terangnya.
Menurutnya kedatangan tersangka semakin membuat keluarga bersedih karena masih dalam suasana duka.
"Ini sangat menggangu karena malah menambah beban, saat ini malah jadi trauma, takut sampai susah tidur juga," jelasnya.
Baca juga: Hasil Investigasi Ambruknya Atap SD Muhammadiyah, Ternyata Gunakan Baja Ringan Mutu Rendah
Tanggapan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Gunungkidul
Disdik Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta berharap insiden serupa tidak terjadi di sekolah lain.
Disdik mengimbau pihak sekolah untuk memantau kondisi bangunan secara berkala.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Disdik Gunungkidul, Nunuk Setyowati.
"Jadi setelah ada kasus itu (Atap SD Muhammadiyah Bogor ambruk), siangnya saya langsung membuat imbauan kepada seluruh kepala sekolah agar memantau dan memperhatikan fasilitas mengajar," ungkapnya dikutip dari Kompas.com.