Kerugian yang dialami oleh lara korban berbeda beda, mulai dari Rp2-20 juta.
Korbannya pun tak hanya dari IPB, mahasiswa dari kampus lain juga menjadi korban.
Cerita Korban
Salah satu korban, CG, menceritakan awal mula penipuan.
Para korban dimintai untuk belanja menggunakan pinjol.
"Awalnya gitu. Dia iming-imingnya buat naikin rating toko onlinennya dengan belanja tapi melalui pembayaran pinjol. Kita kan beli barang di e-Commerce. Nah itu kita awalnya melalui pinjol dulu," kata CG.
SAN juga diduga memiliki toko online yang berjualan kerudung, dan toko chasing HP.
"Nah saya pernah semuanya beli. Bahkan paling gede saya beli Handphone. Semua korban juga sama gitu," tambahnya.
Hingga pada akhirnya, keuntungan yang dijanjikan tidak segera dipenuhi para korbannya.
Sementara itu, mengutip Kompas, Tongam L Tobing, Ketua SWI OJK mengungkapkan, pelaku memberikan penawaran kerja sama dengan keuntungan sepuluh persen.
"Pelaku meminta mahasiswa membeli barang di toko online pelaku. Apabila mahasiswa tidak punya uang, maka pelaku meminta mahasiswa meminjam secara online," ungkap Tongam.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Afdhalul Ikhsan/Agustinus Rangga Respati)(TribunnewsBogor, Rahmat Hidaya)