TRIBUNNEWS.COM - Gempa magnitudo 5.6 di Kabupaten Cianjur yang terjadi Senin (21/11/2022) meninggalkan banyak duka.
Satu di antaranya yakni Deden, warga Cugenang, Cianjur, Jwa Barat.
Saat terjadi gempa, Deden jauh dari anak dan istrinya.
Kala itu, istri Deden bersama anaknya sedang berada di sebuah warung.
Saat di warung, Deden sempat menjalin komunikasi dengan istri dan anak bungsunya.
Beberapa menit sebelum kejadian, Deden dihubungi istrinya dan melakukan panggilan video.
Baca juga: Tangis Deden Teringat Anak & Istrinya yang Sempat Video Call Sesaat Sebelum Mereka Tertimbun Longsor
Istri dan anak bungsunya meminta Deden untuk cepat pulang.
Deden pun mengiyakan karena saat itu ia sedang menuju arah pulang.
Namun, beberapa menit kemudian, gempa dengan magnitudo 5,6 terjadi.
Selain menghancurkan bangunan, gempa juga menyebabkan longsor.
Istri dan anak bungsu Deden yang sedang berada di sebuah warung pun turut menjadi korban.
Warung tempat istri dan anak Deden berada tertimbun longsor.
Longsor akibat gempa ini berlokasi di jalur Puncak yang posisinya berada di antara Kampung Pos dan Kampung Cugenang, Desa Cijedil.
Baca juga: VIDEO Momen Jokowi Tinjau Jalan Tertimbun Longsor di Cianjur: Minta Buka Akses yang Tertutup
Deden tak sendiri, kisah pilu juga dirasakan Sandi, warga Cianjur.
Anak dan istri Sandi bernasib sama seperti keluarga Deden, tertimbun longsor.
Istri beserta anak Sandi saat terjadi gempa sebenarnya sudah bisa menyelamatkan diri.
Namun, istrinya merasa lupa mematikan kran air di rumahnya.
Karena ingin mematikan kran air, istri Sandi pulang ke rumah mengajak anaknya.
Saat berada di rumah, longsor terjadi.
"Awalnya lagi di luar, karena mungkin dia inget kran air belum dimatiin, dia pulang,"
"Nggak lama setelah kejadian, saya dapat info kalau istri saya ada di rumah," ucap Sandi.
(Tribunnews.com, Renald/Suci/Malvyandie)