Gempa Cianjur ini terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB, berpusat pada koordinat 6.84 LS, 107.05 BT atau tepatnya di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi pada kedalaman 11 km.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa bumi di Cianjur terjadi diduga karena adanya aktivitas Sesar Cimandiri (baca: Profil Sesar Cimandiri yang Membentang dari Pelabuan Ratu Sampai Subang Pemicu Gempa Cianjur).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyebut gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal, dan tidak berpotensi tsunami, melansir Kompas.com.
Hal tersebut berdasarkan analisis dari lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," papar dia, dalam keterangan tertulis, Senin (21/11/2022).
Tanah longsor hingga korban anak-anak
Ridwan Kamil menyebut gempa Cianjur juga mengakibatkan adanya tanah longsor yang menutup jalan nasional di tiga titik.
"Di jalan nasional itu ada lima mobil yang terperangkap. Dan laporan hingga kini belum masuk, apakah sudah dievakuasi atau belum. Selain itu ada beberapa jalan Kabupaten pun terisolir," katanya.
Sementara dari 162 korban yang meninggal dunia, Ridwan Kamil menyebut rata-rata adalah anak-anak.
Karena persitiwa terjadi ketika ketika para korban tengah berada di dalam ruangan kelas dan madrasah.
"Prihatin juga banyak anak-anak yang meninggal karena ketika kejadian mereka tengah mengikuti pembelajaran, dan madrasah," katanya, dikutip TribunJabar.id.
Baca selengkapnya.
2. Anak Wakil Ketua DPRD Labura Nikahi Korban yang Dirudapaksa, Begini Nasib Kasusnya
Anak Wakil Ketua DPRD Labura, Sumatera Utara, Azarul Aswat menikahi korban yang dicabulinya, IR.