Sehingga sebaran tenaga kesehatan yang dibutuhkan dapat terpantau dengan baik.
"Dengan sistem klaster kesehatan, sebaran sesuai mapping yang didapat dari lapangan ke daerah-daerah terdampak jadi lebih terpantau," jelas dr Adib, dalam media briefing bersama IDI Cianjur di Pendopo Cianjur, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022).
Total jumlah tenaga medis yang ada di lokasi gempa Cianjur meliputi:
- 167 Dokter Umum
- 21 Dokter Spesialis Bedah
- 24 Dokter Spesialis Ortopedi
- 7 Dokter Spesialis Anestesi
- 2 Dokter Spesialis Kejiwaan untuk Trauma Healing
- 7 Dokter Spesialis Anak, termasuk 4 dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Barat
- 2 Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Muwardi Solo
Total jumlah data tenaga kesehatan yang tersebar di lokasi gempa Cianjur meliputi:
- 378 Perawat
- 77 Bidan
- 11 Kesehatan Lingkungan
- 5 Tenaga Surveilans
- 3 Ahli Gizi
- 2 Analis Kesehatan
- 126 Apoteker
Baca juga: PB IDI Pantau Sebaran Tenaga Kesehatan di Posko Pengungsian Gempa Cianjur
Selain itu, dr Adib menyampaikan bahwa Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) juga ikut mengambil bagan penggerusan obat yang akan diberikan kepada pengungsi sedang sakit.
"IAI datang juga membawa tim apoteker untuk menggerus obat, PPNI, PDGI, semua OP hadir," pungkas dr Adib.
4. Kementan Salurkan Bantuan Rp2,69 miliar
Kementrian Pertanian (Kementan) diketahui salurkan bantuan sebesar Rp2,69 miliar untuk para korban terdampak gempa di Cianjur.
Bantuan yang diberikan tersebut berupa beras, minyak goreng, air mineral, telur, margarin, biskuit, dan makanan bayi serta baju layak pakai.
"Terima kasih kepada asosiasi-asosiasi serta mitra Kementan dan seluruh jajaran pegawai Kementan yang turut merasakan bagaimana musibah yang sedang dialami saudara-saudara kita di Cianjur, dengan bentuk bantuan kemanusiaan ini," kata Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam pernyataannya, Jumat (25/11/2022).
Menurut Mentan YSL, kehadiran Kementan bersama Mitra yang selalu hadir dalam setiap bencana yang terjadi adalah sebagai bentuk hadirnya negara di tengah penderitaan rakyatnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Malvyandie Haryadi/Wahyu Aji/Fitri Wulandari)