TRIBUNNEWS.COM - Ketua Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Karawang, Ferry Nuzarli menyetujui rekomendasi yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang terkait kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) 2023.
Dalam surat rekomendasi tersebut diusulkan UMK Kabupaten Karawang tahun 2023 naik sebesar 10 persen.
Ferry Nuzarli mengaku SPSI Karawang akan mengawal rekomendasi ini sampai disetujui Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Meski kita tahu Apindo memerintahkan Apindo di daerah untuk menolak usulan buruh," jelasnya pada Rabu (30/11/2022) dikutip dari Kompas.com.
Surat rekomendasi ini keluar setelah rapat Dewan Pengupahan Kabupaten Karawang pada Selasa (29/11/2022) tidak menghasilkan kesepakatan.
Baca juga: Update Wilayah yang Sudah Menetapkan UMP 2023, Ini Besaran dan Persentase Kenaikannya
Dalam surat rekomendasi yang ditandatangani Bupati Karawang ini disebutkan UMK Karawang pada tahun 2023 akan menjadi Rp 5.278.133,2.
"Dengan ini kami sampaikan usulan kenaikan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang tahun 2023 sebesar Rp 5.278.133,2 naik sebesar 10 persen dari Upah Minimum Kabupaten (UMK) Karawang tahun 2022 sebesar Rp 4.798.712," tulis surat rekomendasi yang ditunjukkan kepada Gubernur Jawa Barat.
Sebelumnya, Wakil Ketua SPSI Karawang, Suparno mengatakan para buruh meminta kenaikan UMK Karawang sebesar 13 persen.
"Kalau dari buruh itu kami minta 13 persen," jelasnya dikutip dari TribunJabar.com.
Dengan kenaikan sebesar 13 persen, UMK Karawang bisa menjadi yang tertinggi di Indonesia.
"Kami yakin bisa nomor satu di liga pengupahan di Indonesia," tambahnya.
Jika usulan para buruh ini disetujui maka UMK Karawang tahun 2023 mencapai Rp 5.422.092,56.
Sementara itu, berdasarkan hitungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat UMK Karawang pada tahun 2023 dapat naik sebesar 7,88 persen.
Angka ini didapat karena pertumbuhan ekonomi di Karawang sebesar 5,85 persen.
Baca juga: UMP 2023 Tuai Protes, Komisi IX DPR: Silakan Tempuh Jalur Hukum
UMP Jawa Barat 2023 naik 7,88 persen
UMP Jawa Barat 2023 naik sebesar 7,88 persen dari sebelumnya sebesar Rp 1.841.487,31.
Demikian UMP Jawa Barat 2023 akan naik menjadi Rp 1.986.596.
Dilansir dari TribunJabar, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil juga telah memastikan UMP Jawa Barat 2023 naik.
Hal itu sesuai dengan usulan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat yang menginginkan kenaikan sebesar 7,88 persen.
Ridwan Kamil juga menyampaikan nantinya pengumuman kenaikan Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK) akan sesuai jadwal pada 7 Desember 2022 nanti.
Kenaikan UMP Jawa Barat 2023 tersebut tidak melebihi rekomendari dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
Karena Kemnaker menetapkan penyesuaian kenaikan UMP/UMK tidak boleh melebihi dari 10 persen.
Baca juga: Buruh Minta Besaran UMP DKI 2023 Direvisi, Said Iqbal Ancam Demo Besar Jika Tuntutan Tak Dipenuhi
Berikut daftar UMK Jabar 2023 jika naik 7,88 persen:
1. UMK tahun 2022 Kota Bekasi Rp 4.816.921,17 menjadi Rp 5.196.494,
2. UMK tahun 2022 Kabupaten Karawang Rp 4.798.312,00 menjadi Rp 5.176.418,98
3. UMK tahun 2022 Kabupaten Bekasi Rp 4.791.843,90 menjadi Rp 5.169.441,199
4. UMK tahun 2022 Kota Depok Rp 4.377.231,93 menjadi Rp 4.722.157,80
5. UMK tahun 2022 Kota Bogor Rp 4.330.249,57 menjadi Rp 4.671.473,23
6. UMK tahun 2022 Kabupaten Bogor Rp 4.217.206,00 menjadi Rp 4.549.521,83
7. UMK tahun 2022 Kabupaten Purwakarta Rp 4.173.568,61 menjadi Rp 4.502.445,81
8. UMK tahun 2022 Kota Bandung Rp 3.774.860,78 menjadi Rp 4.072.319,80
9. UMK tahun 2022 Kota Cimahi Rp 3.272.668,50 menjadi Rp 3.530.554,77
Baca juga: Provinsi yang Sudah Umumkan UMP 2023: Kenaikan Tertinggi di Sumatera Barat, Naik 9,15 Persen
10. UMK tahun 2022 Kabupaten Bandung Barat Rp 3.248.283,28 menjadi Rp 3.504.248
11. UMK tahun 2022 Kabupaten Sumedang Rp 3.241.929,67 menjadi Rp Rp 3.497.393,72
12. UMK tahun 2022 Kabupaten Bandung Rp 3.241.929,67 menjadi Rp 3.497.393,72
13. UMK tahun 2022 Kabupaten Sukabumi Rp 3.125.444,72 menjadi Rp 3.371.729,76
14. UMK tahun 2022 Kabupaten Sumedang Rp 3.064.218,08 menjadi Rp 3.305.678,46
15. UMK tahun 2022 Kabupaten Cianjur Rp 2.699.814,40 menjadi Rp 2.912.559,77
16. UMK tahun 2022 Kota Sukabumi Rp 2.562.434,01 menjadi Rp 2.764.353,809
17. UMK tahun 2022 Kabupaten Indramayu Rp 2.391.567,15 menjadi Rp Rp 2.580.022,64
18. UMK tahun 2022 Kota Tasikmalaya Rp 2.363.389,67 menjadi Rp 2.549.624,77
19. UMK tahun 2022 Kabupaten Tasikmalaya Rp 2.326.772,46 menjadi Rp 2.510.122,129
20. UMK tahun 2022 Kota Cirebon Rp 2.304.943,51 menjadi Rp 2.486.573,058
Baca juga: Pengusaha Yakin Gugatan Terhadap Aturan UMP 2023 Tidak Mungkin Kalah
21. UMK tahun 2022 Kabupaten Cirebon Rp 2.279.982,77 menjadi Rp 2.459.645,41
22. UMK tahun 2022 Kabupaten Majalengka Rp 2.027.619,04 menjadi Rp 2.187.395,42
23. UMK tahun 2022 Kabupaten Garut Rp 1.975.220,92 24 menjadi Rp 2.130.868.32
24. UMK tahun 2022 Kabupaten Kuningan Rp 1.908.102,17 menjadi Rp 2.058.460,62
25. UMK tahun 2022 Kabupaten Ciamis Rp 1.897.867,14 menjadi Rp 2.047.419,07
26. UMK tahun 2022 Kabupaten Pangandaran Rp 1.884.364,08 27 menjadi Rp 2.032.851,96
27. UMK tahun 2022 Kota Banjar Rp 1.852.099,52 menjadi Rp 1.998.044,96
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.com/Cikwan Suwandi/Hilda Rubiah) (Kompas.com/Farida Farhan)