"Karena dia masih sempat ngobrol dan minta bikin kopi waktu di kapal. Tapi tiba-tiba sudah meninggal," ujarnya pria 43 tahun itu kepada posbelitung.co pada Sabtu (3/12/2022).
Awalnya dirinya bersama lima temannya termasuk korban berangkat dari Jakarta menuju Pontianak menggunakan KM Lawit pada Jumat (2/12/2022) kemarin.
Ketika di ruang tunggu pelabuhan, mereka hampir ketinggalan dan harus berlari menuju kapal.
Setibanya di kapal, Ruslan sempat duduk mengambil kasur karena kelelahan dan minta dibuatkan segelas kopi.
Merasa tidak terjadi apa-apa, Bakri pergi mandi tapi sepulangnya dari kamar mandi, Ruslan sudah dibawa ke lantai atas kapal.
"Dia bikin sendiri kopi tapi belum sempat diminum. Memang dia sempat bilang dadanya sakit," ungkapnya.
Bakri mengungkapkan mereka berlima rencananya merantau ke Pontianak untuk bekerja di perkebunan sawit.
Pria asal Bima itu mengatakan sebelumnya sempat menempuh perjalanan dua malam dari Bima menuju Jakarta.
"Kami mau kerja sawit di Pontianak, baru pertama kali ini lah merantau," katanya.
Diduga Serangan Jantung
Setibanya di Ruang Pemulasaraan Jenazah RSUD Marsidi Judono, jenazah Ruslan dilakukan visum luar oleh dokter didampingi anggota Inafis Polres Belitung.
Hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh jenazah sedangkan waktu kematian diperkirakan lebih dari 12 jam karena ditemukan lebam mayat yang susah hilang.
"Dari kronologis meninggalnya ini habis aktifitas berat, jadi curiganya serangan jantung atau sebenarnya ada penyakit lain dan belum diidentifikasi sebelumnya," kata Dokter Umum RSUD Marsidi Judono dr Feni Andriani kepada posbelitung.co.
Sebagian artikel telah tayang di PosBelitung.co dengan judul Penumpang KM Lawit yang Meninggal Dunia dan Dievakuasi di Belitung Sempat Mengeluh Dada Sakit